Tingkatkan IPM, DP3AKB Lotim akan Tuntaskan Buta Aksara dan Stunting Lewat Kampung KB

DP3AKB Lotim akan maksimalkan peran Kampung KB, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Terdapat 2 fokus pengentasan masalah dari dua bidang itu, yakni tingkat buta aksara dan stunting yang tinggi. Diharapkan dengan pengentasan dua masalah itu tingkat IPM Lotim dapat meningkat.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim) akan mengoptimalkan peran Kampung KB untuk mengentaskan persoalan buta aksara dan kesehatan di tengah masyarakat.

Kepala DP3AKB Lotim, H. Ahmat, S.Kep., MM mengatakan salah satu prioritas dinasnya di tahun ini adalah mengentaskan persoalan pendidikan dan kesehatan, sebab terangnya dua bidang itu sangat mempengaruhi tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lotim. Dari itu nantinya di Kampung KB tersebut akan dibuat kelompok kerja (pokja) guna mengurai persoalan itu.

“Kita akan buat kampung KB, di mana nanti di kampung KB itu kita buat pokja-pokja, salah satunya adalah pokja pendidikan dan kesehatan, karena IPM Lotim kemarin jatuh di pendidikan dan kesehatan,” katanya, Jum’at (15/01/2021).

Dirinya menyampaikan, saat ini sudah ada 244 Kampung KB dari 254 desa dan kelurahan yang ada, adapun upaya maksimalisasi Kampung KB di setiap desa itu kedepan akan melibatkan UPTD Dikbud dan UPTD KB di tingkat kecamatan.

“Sudah ada 244 kampung KB dari 254 desa dan kelurahan. Kemudian nanti semua UPTD KB di setiap kecamatan l berkoordinasi dengan semua UPTD Dikbud untuk mencari data tentang buta aksara setiap desa dan kecamatan, kemudian kita akan kerjasama dengan Dikbud untuk mengentaskan buta aksara di tempat itu,” ulasnya.

Di bidang kesehatan, H. Ahmat menegaskan tingkat stunting merupakan salah satu prioritas untuk dituntaskan. Ia menegaskan untuk menurunkan tingkat stunting dibutuhkan sinergi bersama, karena tegasnya stunting bukan hanya persoalan asupan gizi, tapi juga menyangkut sanitasi dan lingkungan hidup.

“Untuk stunting juga tentu kami akan koordinasi dengan dinas terkait, ada Dinas Kesehatan, Perkim, PUPR, LHK dan lainnya, kami akan bersinergi, karena stunting ini tidak hanya masalah faktor asupan gizi, tapi juga sanitasi dan lingkungan tempat tinggal. Itu harus dibereskan,” tuturnya.

Simpulnya, untuk mempercepat langkah pengentasan stunting itu, maka akan dilakukan di kecamatan-kecamatan yang penduduknya padat, sebab katanya jumlah populasi penduduk yang besar berkolerasi terhadap tingkat tingginya angka stunting.

“Kita juga fokus untuk pengentasan stunting, makanya nanti kecamatan-kecamatan yang penduduknya banyak seperti Masbagik , Aikmel kemudian Pringgabaya akan menjadi fokus kami juga untuk pengentasan itu. Semoga dengan langkah kita ini, IPM kita dapat meningkat,” pungkasnya. (Cr-Pin)