Lombok Barat, Corobgrakyat.co.id – Misteri kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong, hingga kini belum terungkap. Jasadnya ditemukan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Minggu (24/8/2025). Namun, hampir sebulan berlalu, kepolisian belum menetapkan satu pun tersangka.
Keluarga: Penyidikan Lamban dan Tidak Transparan
Ayah korban, Samsul Herawadi, menilai penyidikan kasus anaknya berjalan lambat dan penuh tanda tanya. Ia mendesak agar polisi segera menetapkan pelaku dan menjatuhkan hukuman maksimal.
“Kalau sudah ada pelakunya, segera ditetapkan tersangka. Kami akan terus menuntut keadilan, bahkan siap turun aksi di Polres maupun Polda NTB. Kalau perlu, hukuman mati,” tegas Samsul, Minggu (15/09/2025).
Ia juga meminta Mabes Polri turun tangan mengawal kasus agar penyidikan tidak terkesan jalan di tempat.
Kejanggalan yang Muncul
Keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan sebelum dan sesudah kematian Brigadir Esco:
Komunikasi terakhir : Senin, 18 Agustus, Esco masih menghubungi adiknya. Setelah itu hilang kontak hingga jasadnya ditemukan pada 24 Agustus.
Saksi mendadak bungkam : Sejumlah warga yang diduga mengetahui sesuatu, tiba-tiba memilih diam.
Bercak darah di rumah : Olah TKP kedua menemukan bercak darah di kamar korban.
Luka benda tumpul : Hasil autopsi menunjukkan bekas kekerasan di leher dan tubuh korban.
Kondisi jasad : Ditemukan membusuk, wajah rusak, dan leher terikat tali—kondisi yang dinilai janggal bila disebut bunuh diri.
Polisi Klaim Masih Kumpulkan Bukti
Polda NTB menyatakan masih mendalami kasus. Sejauh ini, 50 orang saksi sudah diperiksa, termasuk keluarga, rekan kerja, dan istri korban.
“Sudah ada lima alat bukti, namun belum cukup kuat untuk menetapkan tersangka,” kata AKBP Catur Erwin Setiawan, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB.
Polisi meminta masyarakat bersabar dan percaya bahwa penyidikan dilakukan secara hati-hati.
Dukungan Masyarakat Menguat
Kasus ini juga mendapat sorotan publik. Ketua Laskar Sasak Lombok Tengah, Lalu Toni, menyatakan siap mengawal kasus hingga tuntas.
“Sebagai warga Lombok Tengah, saya merasa wajib ikut memperjuangkan keadilan almarhum. Polisi harus segera menangkap pelaku,” ujarnya.
Tuntutan Keluarga dan Publik
Keluarga besar Brigadir Esco bersama elemen masyarakat menolak jika kasus ini dibiarkan berlarut tanpa kejelasan. Mereka mendesak penyidikan transparan dan tegas, agar pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal. (*)





