oleh

Polda NTB Atensi Persoalan Pupuk di Lotim, Sejumlah Distributor Diperiksa

 

Polda NTB atensi khusus permasalahan pupuk di Lotim, bahkan sejumlah distributor dan pengecer telah diperiksa.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Kepala Bidang Hubungan Masyakarat Polda NTB, Kombes Artanto menegakan jika persoalan pupuk yang menjadi polemik akhir-akhir ini merupakan atensi penuh dari jajaran Polda NTB, dari itu Kapolda NTB telah menemui beberapa pihak untuk mengurai benang kusut permasalahan tersebut.

“Bapak Kapolda sangat mengatensi penuh terkait dengan persoalan pupuk ini. Beliau juga sudah berbincang dengan pejabat terkait untuk mencari informasi mengenai sistem peredaran pupuk ini,” kata dia di Mapolres Lombok Timur, Jumat (21/01/2022).

Masih lanjut Artanto, Direktorat Kriminal Khusus Polda NTB pun telah turun gunung untuk menyelidiki sengkarut distribusi pupuk di tingkat terbawah, karena banyaknya keluhan petani terkait ketersediaan dan harga pupuk subsidi yang diduga tidak wajar di saat memasuki musim tanam setiap tahunnya.

“Tim dari Dirkrimsus sudah turun memeriksa beberapa distributor dan pengecer. Nanti kalau ada kasus kami sampaikan, karena pupuk ini hajat hidup orang banyak,” tegasnya.

Diketahui, pada pemberitaan sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, H Abadi mengeluarkan nada ancaman kepada para pengecer yang diduga tidak menyalurkan pupuk subsidi sebagaimana mestinya untuk direkomendasikan kemitraannya dicabut oleh produsen, lantaran banyaknya keluhan petani terkait harga di atas HET dan ketersediaan pupuk yang alami kelangkaan. (Pin)

Komentar

3 komentar

  1. Betul sekali… pupuk jenis UREA dan Phonska sulit didapat.. kalaupun ada kita dapat dari oknum yg hargax mencapai Rp. 350.000 per karung.. jangan lupa juga Pak….bahwa Oknum pengurus kelompok tani juga ikut bermain dalam hal ini..sering ditimbun dan dijual secara diam-diam..

  2. Betul sekali… pupuk jenis UREA dan Phonska sulit didapat.. kalaupun ada kita dapat dari oknum yg hargax mencapai Rp. 350.000 per karung.. jangan lupa juga Pak Oknum pengurus kelompok tani juga ikut bermain dalam hal ini..sering ditimbun dan dijual secara diam-diam..

  3. Memang benar para pengecer memberikan harga kauh di atas HET,dan pupuk harus dibeli bergandengan dengan pupuk yang lain dan bukan merupakan kebutuhan petani,dan sangat memberatkan petani,,kami tudak tahu permainannya di mana,lami merasa ini mafia,baik dari kelompok tani atau gapoktan PPL pertanian hingga pengecer,kami berharap pihak kepolisian segera bertindak,kami khawatir jgn2 masyarakat yg bertindak.n nantinya masyarakat yang bertindak sudah pasti masyarakat yang jadi korbannya,sementara pengecer bersenang-senang dapat keuntungan

Komentar ditutup.