Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Timur (Lotim) menyatakan jika kehadiran Damri mengisi rute destinasi wisata adalah solusi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang murah. Apabila hal itu menimbulkan polemik, maka Dishub Lotim akan menghentikan trayek tersebut.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Adanya protes dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) terhadap pembukaan jalur destinasi wisata yang akan diisi oleh armada Damri ditanggapi oleh Kadishub Lotim, Purnama Hadi.
Menurutnya, pihaknya akan mendengarkan aspirasi masyarakat, utamanya pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organda, sembari menegaskan jika saat ini pembukaan jalur oleh Damri ini masih dalam tahapan uji coba.
“Mengenai Organda tetap kita mendengar aspirasi dari bawah, ini kan tahapan uji coba,” katanya seusai rapat paripurna di DPRD Lotim, Rabu (04/11/2020).
Pada kesempatan itu, Ia mengklaim jika jalur yang akan diisi oleh Damri tidak akan tumpang tindih dengan angkutan umum pedesaan. Sekalipun nanti ditemukan itu, maka pihaknya akan memutuskan keputusan terbaik bagi masyarakat.
“Jalur yang akan dilalui oleh Damri itu Labuhan Lombok, Pringgabaya, Korleko, Tanjung, Labuhan Haji, Keruak, Ekas. Selama ini tidak ada angkutan pedesaan yang menggunakan jalur itu. Kalau memang ada nanti yang digunakan dari rute-rute itu. Pemerintah cukup bijaksana bagi masyarakat, sepanjang ada keputusan lain yang lebih untuk kepentingan masyarakat kenapa tidak,” sebutnya.
Sambungnya, jika akan menimbulkan polemik pihaknya akan menghentikan operasional Damri. “Kita akan cut perusahaannya (Damri),” ucapnya.
Sebab terangnya, kehadiran Damri ini hanya untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terkait moda transportasi, karena tarif Damri relatif murah.
“Damri ini alternatif kita untuk memenuhi kebutuhan konsumen masyarakat, karena murah hanya 20 ribu,” cetusnya. (Cr-Pin)