LOMBOK TIMUR, Coronrakyat.co.id – Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki atas nama Muhammad Karunia lahir di Lombok Timur pada 11 November 2022 lalu saat ini sedang menunggu penjadwalan oprasi.
Bayi yang saat ini berumur 8 bulan itu lahir dari seorang ibu bernama Sri Nurul Hidayati dan ayah Sri Gede Jayadi.
Kedua orang tua itu mengaku lirih melihat anaknya selama 8 bulan harus kesulitan Buang Air Besar (BAB) lantaran Muhammad Karunia yang tidak hanya lahir dengan 4 kaki namun juga tanpa adanya lubang anus.
“Mudah-mudahan secepatnya, untuk semua dokter spesialis untuk melihat kondisis anak saya supaya cepet di oprasi,” pinta Sri Nurul Hidayati menjawab. Jumat (21/7/2023).
Sikatakannya, selama 8 bulan sejak kelahiran Karunia di RSUD Dr. Soedjono Selong, ia harus rutin bolak balik Rumah Sakit (RS) saat anaknya harus BAB.
Saban hari, kedua pasangan yang berasal dari desa Suangi Timur, Lombok Timur itu harus rela menginap di RSUD Dr. Soedjono Seling lantaran Karunia tak hanya sekali dua kali harus BAB dan hanya bisa dibantu oleh alat yang disediakan pihak RSUD.
“Karena memang BABnya tidak lancar organ dalamnya belum kelihatan, jadi saya mohon untuk pihak rumah sakit dari RSUD Provinsi maupun RSUD Dr. Suetomo Surabaya untuk cepat oprasi anak saya,” katanya.
Tak habis diaitu, keseharian Karunia juga harus terganggu dengan kondisi pisiknya yang sekarang.
Seperti saat hendak memasangkan pempes dan pakaian, dengan keadaan Karunia yang memiliki 2 pasang tangan dan 2 pasang kaki membuat Sri Nurul Hidayati bersabar.
Ia berharap para pihak yang nantinya akan melakukan timdakan oprasi anaknya bisa memberikan yang terbaik guna menjawab doanya demi keselamatan Karunia.
Dia mengaku selama ini juga sangat dibantu dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Dr. Soedjono, RSUD Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah Lombok Timur.
Selama 8 bulan berjalan pihaknya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun lantaran semua biaya perawatan hingga bantuan logistik dibantu pihak RSUD dan juga Pemda Lombok Timur.
“Tanggapan pihak RSUD Provinsi NTB katanya kita harus nunggu intruksi RSUD Dr Suetomo Surabaya untuk jadwal oprasinya, kalau masalah biaya kurang tau nominalnya, cuman semua di cover oleh RSUP sama pemerintah,” demikian Sri Nurul Hidayati. (Pin)