Ankara, 10 April 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan perdananya di luar negeri di hadapan Parlemen Turki, menandai momen bersejarah dalam diplomasi Indonesia-Turki. Pidato tersebut disampaikan dalam kunjungan resmi kenegaraan Presiden Prabowo ke Ankara, yang bertujuan mempererat kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis.
Dalam pidatonya yang penuh muatan sejarah dan nilai-nilai solidaritas, Presiden Prabowo mengungkapkan kekaguman dan kedekatan emosional rakyat Indonesia terhadap Turki, yang dinilai sebagai pewaris peradaban besar Ottoman. Ia juga menyinggung sejarah panjang hubungan Indonesia dan Turki yang telah terjalin jauh sebelum kemerdekaan.
“Turkiye memiliki tempat yang khusus dan istimewa di hati rakyat Indonesia. Bagi umat Islam di Indonesia, Turkiye adalah penerus dari peradaban Osmani. Kami ingat bagaimana Kekaisaran Ottoman membantu kerajaan-kerajaan kami ketika mereka diserang oleh kekuatan kolonial Barat,” ujar Presiden Prabowo. Dikutif dari Chanel YouTube Sekretriat Presiden.
Pidato tersebut juga menyinggung kenangan rakyat Indonesia terhadap para perwira Ottoman yang pernah mengirimkan bantuan militer dan teknis ke kerajaan-kerajaan di Nusantara.
“Sampai hari ini, saya mendengar langsung dari rakyat di Aceh, Sumatra, Deli Serdang, bagaimana kakek moyang mereka dilatih dan dibantu oleh perwira-perwira Ottoman,” lanjut Presiden dengan nada emosional.
Selain mengangkat tema sejarah, Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan pentingnya kerja sama negara-negara dunia Islam dalam mendorong perdamaian dan keadilan global.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas keberanian dan konsistensi pemerintah Turkiye dalam membela hak-hak rakyat Palestina. Kita harus terus memperkuat suara dunia Islam untuk mewujudkan keadilan bagi mereka,” tegasnya.
