
KLU, Corong Rakyat—Asosiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (AGTKH) Kabupaten Lombok Utara akhirnya terbentuk, Jumat (16/10) lalu, pengurus aosiasi ini dikukuhkan langsung oleh ketua PGRI Provinsi NTB.
Pengukuhan pengurus organisasi ini berlangsung di Gedung Serbaguna Gondang, dimana ratusan guru tenaga honorer dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Utara hadir dalam proses pengukuhan pengurus AGTKH oleh ketua PGRI NTB.
‘’Pembentukan AGTKH di Kabupaten Lombok Utara ini merupakan bagian dari AD ART PGRI, kepada yang terpilih saya ucapkan selamat, dan terus berjuang untuk KLU kedepan,”Ungkap Ketua PGRI NTB Ali Rahim dalam sambutannya jumat lalu.
Ali menyambung bahwa guru honorer yang ada saat ini tentu tidak lah sedikit, puluhan ribu lebih guru honorer kini sudah bermunculan di NTB, keberadaannya sendiri tentu kata Ali tidak ada perbedaan dengan guru PNS, guru honorer dan PNS tentu punya peranan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, letak perbedaan tentu hanya pada perlakuan kesejahteraan, yang mana kata Ali diketahui bersama bahwa menjadi tenaga honorer harus perlu berasabar dan ikhlas, lantaran tunjangan yang diterima tentu sangat pas-pasan bahkan masih dirasa kurang dari keperluan kehidupan sehari-hari yang berbeda dengan PNS.
‘’Kesejahteraan para guru honorer ini juga harus diperjuangkan daerah,”terangnya.
Dalam pengukuhan AGTKH ini terpilih sebagai ketua yakni Dende Suriasari, SPd salah satu guru honorer asal kecamatan bayan, sementara wakil ketua yakni atas nama saparudin, S.Pd, dalam pengukuhan pengurus AGTKH ini langsung disaksikan oleh sekda KLU. H. Suardi yang menyempatkan diri hadir dalam acara tersebut, namun demikian dalam pengukuhan ini tampak pengurus PGRI KLU maupun PGRI kecamatan absen dari pangukuhan tersebut, padahal dari keterangan pihak panitia, semua pengurus PGRI baik ditingkat kabupaten maupun kecamatan diundang secara resmi dalam pengukuhan tersebut.
‘’Kami berharap nasib guru honorer bisa lebih baik, dan tentu akan terus kami menyuarakan bagaimana pemerintah daerah memperjuangkan dan mengayomi tenaga honorer agar tidak mengalami keterpurukan, melalui asosiasi ini akan menjadi wadah untuk kami menyampaikan segala keinginan dan harapan kepada pemerintah kedepan,”terang ketua AGTKH KLU terpilih Dende Suriasari.
Sementara itu, Sekda KLU H. Suardi dalam kesempatannya mengapresiasi keberadaan asosiasi tersebut di KLU, ia menyampaikan sudah saatnya ada lembaga yang mengayomi keberadaan tenaga guru honorer saat ini, dengan adanya lembaga asosasi tersebut pembinaan dan sebagainya akan lebih cepat tersambung, ketika ada keluh kesah dan harapan kepada pemerintah Suardi berharap para guru honorer tersebut bisa menyampaikannya, pemerintah dikatakannya sebagai pelayan harus siap mendengarkannya, ketika itu sesuai dengan regulasi apa yang menjadi tuntutan, tentu harus diwujudkan. (Adi)