Mega Proyek Dam Pandan Duri yang telah diklaim pengerjaannya mencapai 97 persen atau masuk tahap penggenangan dimana waduk atau dam akan diisi air sebelum fhinishing. Rencananya Dam raksasa itu akan diuji coba Oktober mendatang dan akan diresmikan oleh Presiden atau Menteri terkait.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Namun demikian, sebagian sisa lahan yang telah dibebaskan untuk pembangunan dam Pandan Duri itu hingga kini masih belum dilunasi oleh pemerintah kabupaten Lombok Timur.
Karenanya, Kepala Desa Pandan Duri, H Nasruddin pada Corong Rakyat di ruang kerjanya, Rabu, (13/08/2014) lalu mengatakan kalau pihaknya bersama masyarakat mengancam akan melakukan boikot penggenangan dan peresmian dam itu jika sisa pembayaran pembebasan lahan terhadap masyarakat setempat yang nominalnya sekitar satu miliar rupiah lebih itu tidak segera dilunasi.
“Kami akan melakukan boikot terhadap rencana penggenangan dan peresmian dam Pandan Duri jika pemerintah daerah belum melunasi sisa lahan yang telah dibebaskan untuk pembangunan dam Pandan Duri,” tegas H Nasruddin.
Lebih jauh lelaki berperawakan ramping itu membeberkan, bahwa adapun sisa tunggakan pemerintah kabupaten Lombok Timur terhadap lahan untuk pembangunan dam Pandan Duri itu adalah Satu Miliar Rupiah lebih.
“Selain harus segera melunasi sisa tunggakannya kepada masyarakat, kami juga meminta kepada pemerintah untuk membayar lahan warga yang terkena dampak pembangunan seluas 28 are, sebab walau tidak masuk kategori areal pembangunan lahan itu nantinya tidak akan bisa ditanami apapun karena genangan air,” ujar Kepala Desa.
Asissten I Sekretariat Daerah kabupaten Lombok Timur, Drs H Sahabudin MM di ruang kerjanya, Rabu (27/08/2014) mengatakan bahwa pihak Pemda saat ini sedang mendata dan melakukan verivikasi tanah warga yang belum dibayar.
”Kami sedang memverivikasi tanah warga tersebut, dan mudahan bisa terselesaikan sebelum peresmian,” jelasnya.
Sementara, terkait ancaman Kepala Desa Pandan Duri untuk melakukan boikot Asisten I memastikan bahwa hal itu (Boikot-Red) saat peresmian nanti tidak akan terjadi. Hal itu diyakininya sebab beberapa waktu lalu tiga Kepala Desa yang terkena langsung dampak dam tersebut telah dipanggil dan mereka mengatakan tidak akan terjadi boikot terhadap peresmian dam yang menelan ratusan hektar tanah tersebut.(cr-mj)