
Lombok Tengah, Corongrakyat.co.id- Joged Ale-Ale yang diadakan di rumah Haerani salah satu warga Desa Sangkerang Kecamatan Praya Timur berakhir tragis. Kegiatan tersebut memakan korban M. Nur ( 17 tahun), salah satu pemuda asal desa Semoyang Kecamatan praya Timur akibat di amuk masa. Kejadian tersebut berlansung sabtu malam (09/08/ 2015), Semula acara tersebut yang niatannya sebagai syukuran sunatan anaknya yang di gelar Haerani.
Kejadian tersebut berawal dari korban yang sedang jogged dan melakukan tindakan yang di anggap tidak sopan oleh masayarakat yang sedang menyaksikan acara tersebut. M. Nur yang dibawah pengaruh minuman keras pada acara tersebut ketika melakukan saweran memberikan uang saweran di wilayah dada penari. Merasa tidak terima penonton memberikan peringatan kepada korban, namun karena berada di bawah pengaruh minuman keras peringatan tersebut berujung cek-cok. Merasa terancam akhirnya korban melarikan diri kearah timur.
Korban pada saat itu yang berhasil mengamankan diri di salah satu rumah makan yang tidak jauh dari lokasi acara dan massa yang mengejar korban pada saat itu kembali menuju trempat acara, tetapi ketika pemilik rumah makan menemukan ada orang yang bersembunyi di tempatnya menyuruh korban keluar dari rumah makan miliknya. Setelah keluar dari rumah makan tersebut M. Nur lalu berniat bersembunyi di kamar mandi haeraniu sang empu acara malam itu. Tetapi malang bagi M.Nur persembunyiannya kali ini ada yang melihat sehingga massa pada waktu itu langsung mendobrak kamar mandi yang terkunci dari dalam.
Setelah pintu kamar mandi berhasil di buka, massa menyeret korban keluar dan memberikan bogem mentah disekujur tubuh korban. Korban menurut penuturan beberapa warga sempat berhasil melepaskan diri dan berusaha melarikan diri namun ia tersungkur di TKP , massa yang sudah emosi mengamuk yang akhirnya korban meregang nyawa akibat amuk massa tersebut di tempat itu juga..
Kejadian tersebut diterangkan Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP M. Tauhid di ruangannya usai memediasi ketiga Desa yang telibat bentrok sebagai imbas kejadian tersebut. Tauhid menjelaskan korban mengalami beberapa luka di bagian punggung, kepala bagian belakang dan telapak tangan kanan yang di duga akibat sabetan senjata tajam dan benda tumpul.
Kasat Reskrim M. Tauhid juga menjelaskan akibat kejadian tersebut Desa sangkerang di datangi oleh puluhan pemuda yang tidak terima pengeroyokan tersebut yang menewaskan M. Nur. Massa yang di duga berasal dari Desa Semoyang Kecamatan praya timur dan Desa Batu Nampar selatan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, warga yang diduga bela
Pada mediasi yang lansung dipimpin Kapolres Lombok Tengah AKBP Nurodin S.Ik dan di dampingi Kabag Ops dan Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah. Kapolres Lombok Tengah, AKBP Nurodin dalam mediasi tersebut menyampaikan pihaknya akan tetap mendalami kasus tersebut dan tetap akan memberikan perlindungan bagi siapa saja yang membutuhkan. Nurodin juga mengingatkan agar warga menahan diri agar tidak timbul tindak pidana baru lagi.
“ Proses Hukum akan tetap berjalan, percayakan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian agar tidak terjadi kejadian pelanggaran hukum lainnya lagi” ucap Nurodin.
Saat ini pihak Polres Lombok Tengah mengamankan 6 orang pemuda Sangkerang masing-masing, US, FR AM dan EN di ruang tahanan Polres Lombok Tengah untuk dimintai keterangan. Polres Lombok Tengah juga masih mencari AG dan HD karena di duga melakukan perbuatan yang serupa.( Fer).