LOMBOK TIMUR – Pegiat pariwisata Lombok Timur, Erwin Hidayat, berharap panitia penyelenggara Run Rinjani 100 (R100) dapat memberikan kesempatan kepada seniman lokal untuk memamerkan karya dan atraksi budaya mereka. Event lari internasional yang akan diikuti pelari dari 46 negara ini dinilai sebagai momentum tepat untuk mempromosikan kekayaan budaya daerah.
Selama empat kali penyelenggaraan sebelumnya, menurut Erwin, belum ada panggung bagi seniman atau UMKM lokal untuk terlibat. “Tahun ini, kami berharap ada yang berbeda agar masyarakat bisa merasakan dampak positif dari event dunia ini,” ujarnya.
Ia meminta panitia menyediakan ruang bagi komunitas perupa, pelukis, dan film maker lokal untuk memamerkan karya serta memutar film pada malam hari selama acara berlangsung.
“Selain itu, kami ingin pembukaan dan penutupan diisi atraksi budaya seperti presean dan belanjakan dari Masbagik yang relevan dengan semangat olahraga,” tambah Erwin.
Wakil Bupati Lombok Timur menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung R100, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
“Kami berkomitmen memberikan dukungan optimal, termasuk sarana dan prasarana. Ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan tahun depan,” tegasnya usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Kabupaten.
Ia menekankan bahwa R100 tidak hanya memperkenalkan Lombok Timur di kancah global, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata. “Kami ingin memaksimalkan *player effect* dari event ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” ucapnya.
Menyikapi potensi kenaikan harga kebutuhan selama event, Wakil Bupati memerintahkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk mengawal harga penginapan dan berkoordinasi dengan pemilik hotel terkait retribusi.
“Bapenda harus segera berkoordinasi dengan seluruh pemilik hotel terkait retribusi, karena ada kenaikan biaya penginapan dari harga biasa,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, R100 diharapkan tidak hanya sukses sebagai ajang olahraga, tetapi juga menjadi pemacu ekonomi dan budaya Lombok Timur. (**)