Memperingati HTN, FPR Gelar Aksi Demonstrasi

Demo FPR Dalam Memperingati Hari Tani Nasional (HTN)
Demo FPR Dalam Memperingati Hari Tani Nasional (HTN)

LombokTimur, Corong Rakyat_ Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi seperti FMN, AGRA, KPSPM Dan PMII Metro yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat ( FPR ) Lombok Timur pada hari  Selasa 22 Desember 2015 menggelar aksi demonstrasi.

Aksi yang digelar untuk memperingati Hari Tani Nasional ( HTN ) yang jatuh pada tanggal 24 September mendatang,  di mulai dari perempatan Bank BRI, BAPPEDA, Dinas ESDM, Dinas Kehutanan, Kantor Bupati dan terakhir Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur

Dalam orasinya massa aksi menuntut agar pemerintah memberikan perhatian penuh kepada  petani, sebagai koridor ketahanan pangan yang terus mengalami perampasan tanah dan problema atas harga produksi yang sangat flukuatip akibat ketidak bertanggung jawabanya pemerintah yang menyerahkan segala sesuatu dalam mekanisme pasar

“ Perhatikan para petani, karna petani sumber kehidupan masyarakat Lombok Timur, jangan hanya memberi investor yang hanya akan mengeruk kekayaan alam Lombok Timur dan hanya mau untung,” ungkap Samboja selaku kordum aksi

Ditambahkanya lagi luas wilayah Lombok Timur yang mencapai 160.555 ha daratanya, tetapi lahan pertanian hanya 45.317 ha dan sisanya di kuasai oleh negara dan para perusahaan pertambangan yang banyak modal, padahal sektor pertanian menyumbang pendapatan daerah tertinggi mencapai 33.87 persen.

Selain itu orator lain seperti Ecik mengecam pemerintah yang begitu mudahnya memberikan para pengusaha masuk untuk mengekploitasi daratan Lombok Timur yang membuat rakyat akan terancam aktivitas ekonominya dan perusakan lingkungan oleh perampasan lahan yang di lakukan oleh pemerintah.

“Para investor dengan begitu mudahnya mengeruk sumber daya alam yang ada di indonesia namun ketika rakyat datang menyuarakan pendapatnya malah di tutupkan pintu gerbang  dan kami dihadapkan dengan aparat keamanan, padahal kami aksi damai” ungkapnya

pendemo mengatakan juga, bahwa investor terbukti hanya datang untuk merauf keuntungan semata dan tidak pernah membuat masyarakat sejahtera, terutama para petani sehingga front perjuangan rakyat dengan tegas menolak investor pertambangan masuk ke Lombok Timur

Aksi Front Perjuangan Rakyat  yang dikawal ketat aparat keamanan baik dari Polres Lombok Timur maupun aparat Satpol PP berakhir dengan damai, meskipun  tidak ada satupun kepala daerah ataupun wakil rakyat yang keluar menemui dan berbicara langsung dengan massa aksi. (Met)