Konflik Nyongkolan, DPRD Lotim Minta Ada Awik- Awik

Ketua DPRD Lombok Timur H Khairul Rijal ST, M.Kom
Ketua DPRD Lombok Timur H Khairul Rijal ST, M.Kom

Lombok Timur, Corong Rakyat– Permasalahan budaya nyongkolan, terutama menggunakan kecimol yang tidak jarang menimbulkan konflik antar warga, bahkan berujung jatuhnya korban nyawa di tanggapi  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Lombok Timur H Khairul rijal ST , M Kom.

Menurut Khairul Rizal ST selaku Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur mengatakan bahwa budaya nyongkolan merupakan permasalahan  yang sangat sensitif, karna budaya nyongkolan sudah menjadi budaya yang mengakar di masyarakat, sulit di hilangkan karna banyak masyarakat yang menyukai, terutama kaum muda di sisi lain menimbulkan permasalahan.

“ budaya nyongkolan ini menurut tiank (saya, red) merupakan permasalahan yang sangat sensitif, karna di satu sisi budaya nyongkolan ini sudah mengakar di masyarakat kita dan sudah menjadi kesenangan masyarakat, di sisi lain nyongkolan menimbulkan masalah seperti kemacetan jalan dan mabuk mabukan,” ungkapnya ketika di temui di kantornya oleh wartawan Corong Rakyat ( sabtu 24/10/2015)

Di tambahkannya lagi bahwa untuk mengatasi permasalahan nyongkolan tersebut, sangat perlu di lakukan dialog dengan para tokoh adat untuk mencari jalan keluar, untuk mengatasi permasalahan tersebut kita perlu membangun dialog dengan para tokoh adat, karna jangan sampai ada benturan di dalam masyarakat tersebut, karna budaya ini sudah di senangi sama masyarakat luas.

Selain itu juga di katakan H Khairul Rijal yang low Frofile ini bahwa seharusnya pemerintah desa perlu mengambill sikap, membentuk sejenis awik- awik  atau peraturan di desa untuk permasalahan nyongkolan tersebut, apalagi di ungkapkan bahwa tujuh puluh lima persen konflik yang terjadi akibat mengkonsumsi minuman keras terutama minuman keras tradisional yakni tuak.(Met)