Puncak acara Hari Ulang Tahun (Hultah) NWDI ke – 80 di Pancor akan diselenggarakan pada hari Minggu (02/08/2015). Guna menertiban pedagang dadakan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lombok Timur tidak mengizinkan para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di kawasan dalam Taman Rinjani Kota Selong.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lombok Timur, H Ridatul Yasa kepada para PKL saat turun lansung menijau lokasi Taman Rinjani Kota Selong, Rabu (29/07/2015).
“Kami tidak memperkenankan para PKL memasuki areal taman kota Selong untuk berjualan selain berdagang di lapak-lapak yang sudah ada,” tegas lelaki separo baya yang akrab disapa Yaya itu.
Untuk pengamanan areal taman dalam dua hari, yakni pra dan puncak pelaksanaan Hultah NWDI, pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan meminta bantuan dari Kepolisian, TNI dan Pol PP.
“Larangan untuk berjualan di dalam areal taman pada momentum Hultah NWDI kami maksudkan untuk untuk menjaga keutuhan taman, karena setiap tahun terjadi kerusakan taman akibat PKL
merambah berjualan ke tengah-tengah taman,” ujar Yaya.
Dikatakannya, para pedagang memang bisa tertib dan tidak menimbulkan kerusakan, tapi massa pengunjung yang belanja ke tengah sulit dibendung dan tanpa mengindahkan keselamatan tanaman di taman kota.
Atasa kebijakan yang diambil pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan tersebut
memancing reaksi kecaman dari sejumlah PKL yang ingin bergeser berjualan hanya pada hari puncak Hultah.
Kepada wartawan, beberapa PKL mengaku tidak akan mengindahkan larangan yang dikeluarkan Kadis Keberseihan tersebut. Mereka akan beramai-ramai merambah untuk berjualan pada hari itu saja ke tengah areal taman sebelah utara agar lebih dekat dengan arena Hultah meskipun dihadang
oleh aparat.
“Pokoknya kami akan ramai-ramai membuka lapak jualan pada hari H Hultah nanti di tengah taman sebelah utara dan kami siap melawan petugas keamanan,” cetus beberapa PKL.(max)
