Gara-Gara Gusur Kuburan, Kantor Desa Disegel Warga Sampai Sekarang

foto kantor desa serewe yang disegel warga
Kantor Desa Serewe yang disegel warga sampai saat ini

Gara-gara memindahkan tulang belulang warganya ketempat lain, dikarenakan kuburan tersebut akan dijadikan tempat wisata, membuat warga Desa Serewe bergolak beberapa waktu lalu dan mereka menyegel kantor desa Serewe sampai saat ini. Pelayananpun di pindah ke rumah kades.

Lombok Timur, Corong Rakyat – Kantor Desa Serewe tampak sunyi lengang, sekeliling kantor ditutupi dengan tumbuhan berduri karena beberqapa bulan ini kantor tersebut di segel oleh warga desa tersebut, tidak ada aktifitas apapun seperti kantor desa lain pada umumnya. Beberapa warga desa sekitar yang tidak mau disebutkan namanya saat di Konfirmasi wartawan (31/08/2015) terkait penyegelan kantor desa sejak bulan Juli yang lalu, tepatnya pada bulan puasa Ramadhon, salah seoarang warga menuturkan bahwa berawal dari kemarahan warga yang mengkleim bahwa Kepala Desa Serewe Abdul Hamid, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur telah menjual tanah kuburan warga, tulang belulang dari mereka yang di makamkan di tempat tersebut dipindahkan kelokasi lain tanpa pemberitahuan warga, menurut warga ada indikasi dijual kepada investor asing untuk dijadikan tempat wisata. Kemarahan warga Desa Serewe tidak terbendung dan melampiaskannya dengan menutup kantor dengan semak-semak dan pohon berduri serta menyegel kantor desa setempat, wargapun menuntut agar kepala desa mundur dari jabatanny, jika tidak maka warga tidak akan membuka segel kantor sebelum kepala desa mengundurkan diri dari jabatannya.

Sampai berita ini dilansir situasi di Desa Serewe masih belum kondusif, karena adanya gejolak dari warga, ditempat kediamannya Abdul Hamid Kepala Desa Serewe mengatakan kepada media bahwa hal itu sudah disosialisasikan antara pihak investor dalam hal ini PT.Serewe Indah dengan warga disaksikan oleh Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

Karena situasi yang bergejolak di Serewe semua aktifitas didesa untuk sementara dipusatkan dirumah kepala desa, terkait penyegelan Kantor Desa Serewe oleh warga menurut Abdul Hamid ini adalah kesalahpahaman. Dia (Abdul Hamid red) membenarkan bahwa telah memindahkan beberapa kuburan warga tidak semuanya, itupun telah melewati prosedur dengan meminta izin kepada keluarganya dengan mengganti kerugian sebesar Rp.1,5 Juta/kuburan (termasuk mengganti kain kafan, batu nisan, area tempat memindahkan kuburan tersebut) dan itu sudah mendapat persetujuan hitam diatas putih dengan pihak keluarga.

Abdul Hamid menyatakan isu yang berkembang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab bahwa dirinya telah menerima dana dari investor untuk penjualan tanah kuburan tersebut dan itu adalah fitnah pada dirinya. Menurut Abdul Hamid terkait pengunduran dirinya yang diinginkan beberapa oknum sangat tidak prosedural,

“ dia meminta kapada semua warga untuk tidak terpancing dengan isu yang tidak jelas, kalau memang terbukti kesalahan saya dan terbukti menurut proses hukum yang berlaku, saya siap menerima konsekwensinya” tegas Abdul Hamid.

Dilain pihak Menurut Camat Jerowaru Lalu Ahmad Zulkifli, BA saat dikonfirmasi Corong Rakyat(2/09/2015), Kisruh yang terjadi di wilayahnya sudah mulai membaik, terkait dengan Kantor Desa Serewe yang masih disegel pihaknya (camat ,red) sudah melakukan pendekatan secara intensif dari semua warga dan berharap semua pihak maupun warga untuk tetap tenang, Camat Jerowaru yang sudag dua kali ditempatkan di kecamatan ini berharap pada semua warga untuk tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab, sementara menunggu dari pihak yang menyegel Kantor Desa untuk membukanya, seandainya tidak ditemui jalan keluar barulah akan dilimpahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi terkait demi kelancaran stabilitas di Desa Serewe dan Kecamatan Jerowaru pada umumnya.(Jon)