
Bantuan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) atau lebih populer ditengah masyarakat NTB dengan sebutan bedah rumah bagi rakyat miskin itu kini mulai menuai masalah di Lombok Timur yang mana pihak pemborong yang tunjuk pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dinilai tidak memperhatikan kualitas pekerjaan sehingga RTLH dikhawatirkan akan cepat rubuh jika ditempati.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Adalah Amaq Ancah, warga miskin penerima bantuan RTLH yang beralamatkan di Dusun Mandar Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur itu mengeluhkan, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan RTLH untuk anas nama dirinya dikerjakan pihak kontraktor secara asal-asalan.
Ia mengaku demikian lantaran material atau bahan bangunan yang dipakai pihak kontraktor dalam pembangunan RTLH dimaksud tidak layak untuk pembangunan unit rumah, yang mana batako untuk dinding rumah mudah hancur jika diangkat dan tiap unit RTLH hanya menerima tujuh zak semen.
Hal itu menurut Amaq Ancah tentunya tidak sesuai dengan kontrak dan spesifikasi pekerjaan RTLH yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) I Pemerintah Provinsi NTB Tahun Anggaran 2014.
“Batakonya cepat sekali ancur, baru diangkat sedikit saja pecah dan hancur,” keluh Amaq Ancah pada Corong Rakyat di kediamannya, Senin (01/12/2014).
Lantaran kualitas bahan dianggap warga tidak sesuai, maka RTLH ketika jadi kelak tidak akan berani ditempati pemiliknya karena dikhawatirkan akan mudah roboh.
“Setelah jadi nanti kami takut untuk menempatinya (RTLH-Red), jangan-jangan pas kami lagi berada di dalam tiba-tiba rumahnya roboh karena bahannya tidak bagus,” ujar Amaq Ancah yang didampingi beberapa warga miskin penerima bantuan RTLH lainnya.
Pantauan Corong Rakyat, selain kualitas bahan yang tidak sesuai, masa pengerjaan proyek RTLH juga hingga berita ini ditayangkan, pembangunan RTLH tidak kunjung seleseai sementara sudah masuk awal musim hujan.
Selain itu, Kepala Desa Labuhan Haji, H Saprudin SE di ruang kerjanya mengaku kalau belakangan ini banyak warganya yang datang ke pihaknya mengeluhkan proyek RTLH dengan kualitas bahan yang tergolong rendah dan tentunya hal itu dianggapnya sebagai masalah yang cukup serius.
“Pada dasarnya dalam program ini kami pihak desa tidak tahu-menahu dengan program ini, karena program ini tidak dikerjakan oleh pihak kecamatan atau pihak desa, pihak pelaksana dalam hal ini kontraktor atau pihak provinsi NTB tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah desa, intinya mereka tidak pernah melakukan koordinasi dengan kami,” ujar Saprudin.
Kendati demikian, melihat persoalan tersebut adalah masalah bagi warganya, pihaknya tidak tinggal diam melihat keadaan warganya, dalam beberapa hari terakhir pihaknya sudah berupaya dan bersurat kepada pihak kontraktor guna mengundang pihak kontraktor untuk hadir di Kantor Desa Labuhan Haji guna membahas persoalan yang dikeluhkan warganya, namun pihak kontraktor tak kunjung datang menemui pihak pemerintah desa.
Karena pihak kontraktor tak kunjung datang ke kantor desa guna membahas keluhan warganya atas proyek RLTH, atas dasar tersebut pihak Desa Labuhan Haji mengambil langkah konkrit dengan emenghentikan pengerjaan proyek tersebut untuk nsementara waktu dengan harapa agar persoalan tersebuttidak terus menimbulkan gejolak ditengah warganya.
“Penghentian pengerjaan proyek tersebut hanya sementara waktu sampai pihak pelaksana benar-benar mau mendengar dan memenuhi permintaan masyarakat dengan mengganti material yang lebih baik dari sekarang,” tegas Kepala Desa Labuhan Haji.
Lebih jauh Saprudin menegaskan, sebenarnya masyarakat miskin penerima bantuan RTLH di Desa Labuhan Haji sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB itu, tetapi dalam implementasinya harapan masyarakat untuk menempati rumah layak huni seakan pupus akibat pihak kontraktor yang diduga bekerja asal-asalan dan tidak mengedepankan kualitas.
“Karena kualitas bahan tidak suai kontrak, maka dikhawatirkan oleh warga satu tahun mendatang RTLH akan kembali menjadi rumah kumuh dan tidak layak huni,” tandas Saprudin.
Sementara itu, pihak kontraktor atau pemborong RTLH di Desa Labuhan Haji ketika hendak dikonfirmasi Corong Rakyat tidak berhasil dihubungi. (cr-tim)