
Dalam Safari Ramadhan Bupati Lombok Timur H Moh Ali BD SH di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji , bupati mengingatkan agar umat Islam harusnya menjaga persatuan, jangan ada saling menghina , gara – gara rekaat terawih yang berbeda bisa jadi rusuh, “Mari kita saling menghormati sesama muslim,” imbaunya
Lombok Timur, corongrakyat.co.id – Bupati Lombok Timur Dr. H. Ali Bin Dachlan merasa bangga karena ternyata sumbangan Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Lombok Timur pada setiap masjid yang dikunjunginya lebih besar dari pada sumbangan Gubernur NTB TGH DR Zainul Majdi MA
” Tadi malam Pak Gubernur safari di Jorong, beliau nyumbang 15 juta, walaupun kita kabupaten, tetap lebih besar sumbangan kita lebih besar ya ” Jelas Bupati dengan dialek hasnya usai menyerahkan bantuan sebesar Rp. 30 Juta kepada pengurus Masjid jami’ Nurrasyid Teros Kecamatan Labuhan Haji Rabu Malam (1/7).
Pernyataan Bupati Lombok Timur yang terkenaal sering kontroversi ini , sontak saja mendapat sambutan hangat dari ratusan jamaah masjid yang hadir pada saat itu.
Bupati. Yang juga didampingi Ketua Baznas Kabupaten Lombok Timur H. Rabitah dan beberapa Kepala SKPD meminta kepada masyarakat Teros untuk mempergunakan sumbangan pemkab sebaik-baiknya. Bagi Bupati Sumbangan tersebut tidak seberapa dibandingkan sumbangan dana dan pemikiran masyarakat teros untuk terus membangun masjid dan jamaahnya.
” Ini tidak seberapa saudara-saudara, tapi nanti kita tambah lagi 10 juta, ya.” terang bupati, yang kembali mendapat aplus dari jamaah.
Kondisi masyarakat Teros yang majemuk, bupati minta untuk terus menjaga kekompakan dalam berbagai rencana pembangunan, pada kesempatan itu bupati yang megakui bagian dari masyarakat Teros tersebut, sangat bangga dengan persatuan masyarakat Teros, padahal masyarakat sekitar terdiri dari berbagai kelompok organisasi. Ada jamaah Nahdhaltul Wathan Pancor Dan Anjani. Ada jamaah Muhamadiyah ada juga jamaah Nahdhtul Ulama ( NU ) namun dari berbagai kelompok organisasi tersebut, Masyarakat Teros sampai saat ini belum ada berita kalau mereka pernah terjadi. Konflik.
” Silahkan terus kita membangun masjid, tapi persatuan dan kesatuan jauh penting ya,” jelas bupati.
Bagi bupati, Saat ini ummat sedang krisis silaturrahmi sehingga sedikit-dikit saja berbeda pendapat dan paham, akan berdampak pada konflik, seperti yang terjadi di desa Pringgasela saat ini.
” Saya mendapat laporan dari masyarakat Pringgasela, katanya kelompok assunah mencela cara ibadah kita,” jelas bupati.
Ia juga mengingatkan bahwa jumlah rukun sholat terawih yang berpariasi, mestinya tidak perlu diperdebatkan secara tajam, Karena itu bukan hal yang subtansif. Mestinya saran bupati, yang patut di sedihkan masyarakat yang belum mau melaksanakan puasa dan terawih. Kelompok inilah yang harus didakwahkan. Bukan malah memperdebatkan kelompok yang sudah mau beribadah.(one)