Bupati Lotim Geram Lantaran Kadis Budpar Dinilainya Tak Bisa Kerja

H. Ali Bin Dachlan

Refleksi satu tahun pasangan Ali Bin Dachlan dan H. Khaerul Warisin (AL-Khaer) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur dipelataran parkir Studio LPP Selaparang Televisi (STV), Sabtu malam (20/09/2014) merupakan momentum buruk bagi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Lalu Wirabakti.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id –  Pasalnya, saat menyampaian sambutan pada kegiatan seremonial tersebut Ali Bin Dachlan banyak mengkritisi kinerja Kadis Budpar Lombok Timur. Dalam pidatonya ia terkesan kecewa dengan realisasi PAD pada SKPD tersebut.

“Saya mendengar bahwa target PAD dari sektor  pariwisata rencananya sebesar Rp 800 juta pada tahun 2014 ini, tahun depan Rp 1,2 miliar. Namun, dari target yang telah direncanakan itu baru tercapai 20 persen,” kata Bupati Ali yang disambut gemuruh tawa para tamu undangan.

Bukan itu saja, bahkan Bupati tidak segan-segan menyebutkan bahwa Kadis Budpar terlalu banyak bicara namun tidak bisa merumuskan programmnya.

“Sampai disini saya ketemu dengan Lalu Wirabakti, kata-kata anda yang tadi itu bagimana cara merumuskannya,  anda hanya berkata-kata saja ya,” ujar Bupati yang dikenal dengan sebutan Sang Pendobrak itu.

Selain Kadis Budpar, pejabat Lombok Timur yang juga dibuat tidak nyaman pada kesempatan itu juga adalah Kepala Tata Pemerintahan (Tatapem) Andika, hanya kasusnya berbeda, Pada Dinas Budpar dikecewakan dengan Persoalan Realisasi PAD, sedangkan di Tatapem Bupati dikecewakan dengan lambannya kineja Andika membebaskan Tanah belakang pasar Terara, yang menyebakan kendaran macet akibat pasar tumpah Terara.

“Saya juga menegur Kepala Tatapem, kapan tanah di belakang pasar terara itu dibebaskan?, setiap saya lewat marak meno doang (seperti semula-red),” tegas Bupati. (cr-mj)