Kesabaran warga desa Pringgaselapun akhirnya runtuh, pasalnya Jemaah Assunnah yang dilarang

sabar menjadi marah dan mendatangi mereka, sehingga terjadi bentrok.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Konflik berkepanjangan antara warga Pringgasela dengan Jamaah Assunnah Kembali memanas, Rabu (19/08/2015) di lokasi pembangunan Masjid Assunah Gubuk Barat Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.
Bentrokan yang terjadi antara Jemaah Assunah dan warga tersebut mengakibatkan beberapa warga dan jamaah Assunnah terkena lemparan batu dan terkena benda tumpul.
Korban langsung dibawa ke Puskesmas Pringgasela dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Soedjono Selong.
Beruntung bantuan dari aparat Kepolisian Mapolres Lombok Timur dengan sigap datang ke lokasi untuk melerai dua kubu yang bersengketa.
Sampai berita ini diturunkan, dariketerangan beberapa sumber dan saksi yang enggan disebut namanya menuyebutkan, bentroknya dua kubu ini bermula dari warga Pringgasela yang mencoba untuk menghentikan pembangunan masjid yang dibangun oleh Jamaah Assunnah.
Warga Mengklaim adanya kesepakatan dengan Assunnah untuk menghentikan aktifitas ibadah di masjid Assunnah dan menggunakan masjid yang sudah sebagai tempat beribadah bersama, tetapi itu di tolak oleh Jemaah Assunanah.
“Mereka mau memakai masjid besar, tetapi mereka mau memakai dengan waktu khusus, tetapi untuk sholat berjamaah mereka tidak mau, karena mereka menaggap cara beribadah kami masih tidak bener seperti cara tumakninah dan lain-lain, jelas hal itu ditolak warga desa Pringgasela,” jelas seorang warga .
Sementara itu, dari pihak Assunnah berharap dari aparat kepolisian dan Pemerintah Daerah harus objektif, selektif dan profesional menyikapi konflik ini dan jangan terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya biar tidak terjadi korban jiwa pada kedua belah pihak.
“Kita semua cinta damai dan sesungguhnya yang menghancurkan islam itu adalah islam itu sendiri,” tegas jamaah Assunah ini mengakhiri komentarnya.
Dalam bentrok pada hari Rabu tersebut aparat kepolisian, TNi dan Satpol PP serta berbagai elemen di daerah tersebut melakukan negoisasi dengan jamaah Assunnah, akhirnya keributan bisa dihentikan.
Menanggapi hal ini Pemerintah Daerah melalui Kepala Badan Kesbangpoldagri, H.Sudirman, S.Sos saat dikonfirmasi Corong Rakyat, Kamis (20/08) mengatakan, dari pemerintah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara segala bentuk aktifitas yang dilakukan kelompok Assunah baik melakukan sholat dan lain-lain kegiatannya di masjid yang di bangunnya.
“Aparat akan mengambil langkah hukum yang tegas jika peringatan atau kesepakatan kali ini dilanggar, baik oleh warga Desa Pringgasela maupun pihak Assunnah, Bakesbangpoldagri khususnya mengutamakan kondusifitas keamanan kedua belah pihak karena jalan satu-satunya menghindari jatuhnya korban jiwa antara kedua belah pihak,” pungkasnya.(jon)