Program Keluarga Berencana (KB) yang diupayakan untuk pengendalian jumlah penduduk merupakan bagian terpenting dari perencanaan pembangunan bangsa.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id –Pernyataan itu diungkapkan Bupati Lombok Timur, H.Moch. Ali Bin Dachlan saat menghadiri silaturrahmi dengan jajaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lombok Timur di Suryawangi (12/08/2014).
Untuk itulah pelaksanaan KB menjadi penting untuk dilakukan. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana pertumbuhan jumlah penduduk mengakibatkan keterbatasan Sumber Daya Alam yang berpengaruh pada peningkatan jumlah kemiskinan.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Lombok Timur yang mencapai 1,3 Juta jiwa menurut Bupati dapat menjadi potensi sekaligus hambatan dalam pelaksanaan pembangunan.
Pertumbuhan penduduk jika tidak dibarengi dengan penambahan lapangan kerja dapat mejadi hambatan. Terlebih saat ini pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dengan kondisi ini maka tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah kemiskinan.
Untuk itulah pada kesempatan tersebut Bupati mengharapkan peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) agar lebih maksimal melaksanakan tugas sebagai ujung tombak program KB di masyarakat. Ditekankannya bahwa tugas sebagai PLKB adalah tugas kemanusiaan yang membutuhkan kesadaran sendiri dari petugas PLKB.
Selain itu bupati juga meminta agar penyaluran alat kontrasepsi yang selama ini diberikan secara gratis dapat dikontrol dengan baik agar tepat sasaran.
Sementara Kepala BPPKB Kabupaten Lombok Timur, H. Soeroto, M.Kes menjelaskan program yang tekah dilakukan dan dilaksanakan saat ini. Diantaranya pendataan keluarga yang merupakan program nasional dilaksanakan setiap tahun pada bulan juni sampai sepetember dengan tujuan untuk validasi data tahapan keluarga sejahtera.
Pada 2 tahun terakhir jumlah keluarga prasejahtera sebesar 28%, bertambah dari tahun sebelumnya 21%. Pertambahan ini disebabkan bertambahnya kriteria penentuan kesejahteraan keluarga.
Saat ini dari 20 unit UPTD yang ada di setiap Kecamatan 17 diantaranya telah memiliki kantor sendiri dan 3 diantaranya yakni Kecamatan selong, sukamulia dan aikmel tengah diupayakan agar memiliki fasilitas sendiri.
Demikian juga dengan keterbatasn jumlah petugas PLKB yang hanya 122 orang melayani 254 Desa/ kelurahan. Sehingga 1orang PLKB harus bertugas di 2 Desa dengan target pertahunnya 52 ribu peserta KB baru.
Dari total 285 ribu jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), 265 ribu diantaranya telah berKB. Yakni 46% KB jenis Suntik, 22% pil dan sisanya 28% Kb jenis IUD, implant dll. 79 ribu PUS yang belum berKB inilah yang menjadi target dari PLKB. Selain mempertahankan PUS yang telah BerKB agar tetap menggunakan alat Kontrasepsi yang lebih sulit dilakukan.
Pada kesempatan silaturrahmi yang dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Timur, Hj. Supinah Ali Bin Dachlan dan Ketua GOW Lombok Timur, Hj. Ra’yal Ain Haerul Warisin, Bupati juga menyerahkan secara simbolis 10 sepeda motor untuk petugas PLKB, 20 komputer untuk sarana UPTD dan piagam penghargaan bagi PLKB berprestasi. (*)