oleh

Desa Aikmel Maksimalkan PADes Melalui Bumdes

Kolam renang Pesanggarah, salah unit usaha andalan Bumdes Aikmel
Kolam renang Pesanggarah, salah unit usaha andalan Bumdes Aikmel

LOMBOK TIMUR, CR – Pemerintah Desa Aikmel kabupaten Lombok Timur berikhtiar memaksimalkan Pendapatan Asli Desa(PADes) melalui Badan Usaha Milik Desa(Bumdes). Usaha yang dikelaola oleh masyarakat melalui badan dibawah pemerintahaan Desa Aikmel. Kepala Desa (Kades) Aikmel, Khalid Bisri, SH kepada Corong Rakyat, Kamis (15/9) mengungkapkan,guna meningkatkan kesejahteraan dan PADes Desa Aikmel, kini pihaknya tengah berupaya memaksimlakan potensi Desamelalui usaha simpan pinjam yang dikelola oleh Bumdes.

Disebutkannya, sampai saat ini Bumdes Aikmel memiliki aset yang terus berkembang.Bumdes Aikmel sendiri dibentuk tahun 2003 dengan modal awal sebesar Rp. 50.000.000 hingga 2007  sudah berkembang menjadi Rp 185 juta. Usaha simpan pinajm bagi pelaku ekonomi mikro ini terus berkembang.

”Mengejar keuntungan bukan tujuan bergulirnya pinjaman ini,” Ujar Khalid.

Tujuan utama dari adanya unit usaha Bumdes Desa Aikmel ini menurut Khalid adalah pemerataan kesempatan untuk pemberdayaan mandiri oleh warga.Kesadaran akan pentingnya rasa untuk sama-sama memiliki kesempatan untuk mandiri membuat pinjaman lunak ini tidak mengalami kendala.

”Alhamdulillah masyarakat kami memahami jika uang yang dikelola ini adalah milik bersama,sehingga tidak ada yang macet,”terangnya.

Ditambhaknnya, sumber PADes lain yang dikelola oleh desa adalah wisata lokal pemandian kolam renang Pesanggerahan, lokasi wisata ini menurut mantan Sekertaris Desa (Sekdes) Aikmel ini merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang rutin.

Guna terus memaksimalkan lokasi wisata ini, Bumdes Aikmel untuk tahun ini menggelontorkan dana 400 juta untuk pembenahan loaksi wisata Pesanggerahan.Dimulai dengan pembangunan tempat ganti baju bagi pengunjung, Mandi Cuci Kakus (MCK) dan fasilitas lainnya.Selain fasilitas tersebut, Pemdes juga melakukan penambahan kolam mandi.

”Sebelumnya ada dua fasilitas di lokasi kolam Pesanggrahan,kini kami tambah satu fasilitas lainnya yakni wahana permainan air berupa prosotan,” terangnya.

Selain itu, Bumdes Aikmel juga mengelola Perusahaan Air Minum Desa (Pamdes), yakni unit usaha penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat desa Aikmel.

“Target kami dari Bumdes sangat sederhana,cukup warga kami mendapat pelayanan rutin dan merata itu sudah sangat luar biasa,” terangnya.

Ditambahkannya,jika retribusi dari pelanggan Pamdes Aikmel ini hanya cukup untuk melakukan perawatan dan honor pengurus saja.

Dari Bumdes Aikmel ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa setempat.Kesempatan bekerja warga ini akan terus ditingkatkan dengan melakukan upaya pembenahan dan pengembangan jenis usaha yang akan dikelola oleh pemerintah desa.

“Sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan salah satu kabupaten terbesar di Lombok Timur, Desa Aikmel harus bisa menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan sosial,” terangnya.

Sementara itu, disinggung mengenai pembangunan infrastruktur untuk dusun yang ada di desa Aikeml, Khalid mengungkapkan jika dua tahun terahir ini sudah beberapa jalan baru dan jalan pertanian sudah dibangun pihaknya.

”Baik penambahan panjang jalan baru dan jalan pertanian terus kami programkan,”terangnya.

Sampai saat ini, sekitar Rp. 800.000.000 dikucurkan oleh pemerintah desa Aikmel untuk kegiatan pengembangan desa.

Jalan pertanian ini dihajatkan guna meningkatkan hasil pertanian petani dengan pengurangan biaya pendistribusian dari areal pertanian. Selain itu jalan usaha tani ini juga membantu meningkatkan harga tanah di desa Aikmel.

Pembukaan jalan baru dikatakan Kahlid sebagai upaya memberikan alternatif sarana transporatasi bagi warga Aikmel dengan desa tetangga seperti Kalijaga dan sekitarnya.Pembukaan jalan baru ini sangat dibutuhkan oleh warga Aikmel untuk memudahkan akses ke desa lain.

“Jarak tempuh lebih singkat dan tentunya biaya oprasional juga akan lebih murah,” paparnya.

Dikataknnya, pembukaan jalan baru menuju desa tetangga itu bukan sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Desa Aikmel, namun bekerjasam dengan desa tetangga.

“Karena ruas jalan baru yang dibuka melibatkan dua desa, maka pembiayaannya kami pakai sistim urunan,” jelasnya.

Upaya kerjasama dengan desa teangga untuk membuka jalan itumenurutnya akan menghemat anggaran yang dimiliki desa.

“Sebisa mungkin saya selaku pemangku pengguna anggaran dana desa sangat berhati-hati dan teliti supaya sasaran dana tersebut tepat dan merata dinikmati warga desa Aikmel,” pungkasnya pula.(cr-mil*)