Warga Dan Mantan Honorer Demo Kepsek SD – SMP 3 Satap Gereneng Timur

Lombok Timur, corongrakyat.co.id – Ratusan orang lakukan unjuk rasa di Sekolah Dasar (SD) dan SMP3 Satap(Satu Atap) desa Gereneng Timur Kecamatan Sakra Timur. Aksi unjuk rasa dilakukan oleh wali murid dan masyarakat serta beberapa orang mantan guru honorer yang di pecat dari sekolah tersebut. Aksi unjuk rasa yang dimulai jam 08.30 wita tersebut berakhir jam 09.00 Wita.(Kamis,05/02/2015)

Unjuk rasa pihak masyarakat dan mantan guru honorer , menuntut Kepsek M Khairi pindah dari sekolah yang di pimpinnya, karena selama ini masyarakat menilai M Khairi semena-mena dalam mengambil kebijakan. Kebijakan yang di buat seringkali tidak melibatkan para guru dan komite sekolah , misalnya dalam mengambil tindakan memberhentikan guru honorer yang berasal dari desa tersebut tanpa ada alasan yang jelas.

Tindakan yang paling tidak di sukai wali murid dan masyarakat setempat terhadap kepala sekolah ini adalah ketika pemecatan terjadi terhadap guru honor yang berasal dari gereneng, ia lalu memasukkan tenaga honor yang berasal dari Desa Rumbuk.

Orasi yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut langsung diterima oleh kepala sedolah M Khairi. M. Khairi ketika menghadapi massa mengatakan bahwa ia sanggup mengundurkan diri sebagai kepala sekaolah di SD satap tersebut pada hari itu juga.

“saya akan menghadap langsung kepada UPT D untuk mengajukan pindah,” jelasnya pada peserta unjuk rasa.

Setelah menerima unjuk rasa Kepala Sekolah SD-SMP 3 Satap M. Khairi langsung mengadakan pertemuan dengan camat Sakti (Sakra Timur ) H. Muhsan SP dan UPTD Sakra Timur Mukmin S,Pd , kadus Gunung Malang Nurimah dan ketua Komite Satap (Hamdan) , dalam pertemuan tersebut Kepsek sanggup mundur dari jabatannya . Tetapi Kepala UPTD Sakra Timur Mukmin S.Pd mengungkapkan bahwa pernyataan mundur dari M Khairi selaku Kepala sekolah tidak begitu saja langsung bisa diganti.

“Kasek akan mundur dari sekolah itupun tidak mudah, karena ada ketentuan – ketentuan yang ada, M. Khairi sudah masuk guru sertifikasi, tetapi asfirasi masyarakat dan wali murid serta mantan honorer akan di sampaikan kepada kepala dinas Dikpora Lotim,” jelas Mukmin S.Pd.

Selanjutnya sekitar jam 10.00 Wita Kepala UPTD Sakra Timur dan Kepala Sekolah menuju kantor Dikpora Lotim untuk melakukan koordinasi terkait dengan adanya aspirasi dari wali murid dan guru honorer yang diberhentikan serta adanya keinginan dari kepsek untuk mengundurkan diri. (cr-jhon)