oleh

STIT Bahana Sibawaihi Mutawalli Jerowaru Gelar Kuliah Umum Perdana

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Bahana Sibawaihi Mutawalli (WALI) Jerowaru , Lombok Timur (Lotim) gelar kegiatan Studium General (kuliah umum) perdana dengan mengusung tema “Membangun Budaya Akademik di Era Moderasi Beragama Dengan Konsep Ahlussunnah Wal Jama’ah”.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diberikan materi tentang Budaya Akademik di Era Modernisasi, Generasi Islam Modern dan Konsep Alhussunnah Wal Jama’ah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang konsep belajar dan beragama di era modern.

Ketua STIT Bahana Wali Jerowaru, Lotim, Assazali Sibawaihi mengatakan, untuk menghadapi tantangan di era digital serta perkembangan global saat ini,sekolah tinggi perlu dikuatkan dan disiapkan sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman untuk menciptakan peradaban.

“Sesuai dengan salah satu misi kita di sekolah tinggi ini adalah, melaksanakan tradisi akademik yang berorientasi pada kemantapan akidah, melaksanakan ibadah, akhlakul karimah, mengamalkan nilai-nilai budaya islam dalam bingkai islam ahlussunnah wal jama’ah serta berfikir kritis, kreatif, inovatif dan produktif,“ ujarnya, Minggu (11/10/2020).

“Target kita, lanjutnya, pada tahun 2030 mendatang, sekolah tinggi kami mampu bersaing secara nasional, berdasarkan Pancasila dan keislaman ahlussunnah wal jama’ah,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan dan Pesantren Yayasan Darul Yatama Wal Masakin (DAYAMA) Jerowaru, Sirajun Nasihin, menegaskan bahwa wawasan baru di kuliah umum itu diperlukan untuk meningkatkan mutu internal yang ikut memperkuat pengendalian mutu eksternal.

“Kita berharap, sekolah tinggi ini mampu mencetak generasi yang memiliki intelektual tinggi serta memiliki moral dan budi pekerti yang baik untuk bisa mengabdikan diri kepada masyarakat,“ ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap. Keberadaan STIT Bahana Wali ini akan tetap menjaga dan mempertahankan Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam beragama di era modern sehingga tidak terlalu cepat mengkafirkan muslim lainnya ketika tidak sepaham dalam melaksanakan kehidupan beragama di masyarakat. (Cr-Pin)

BERITA TERKAIT