
Lombok timur.corongrakyat.co.id – :Masyarakat Lombok Timur yang tergabung dalam Serikat Masyarakat Lombok Timur Menggugat, malam ini, Sabtu Malam (06/08/2015) akan mengantarkan surat izin aksinya ke Kapolres Lombok Timur, aksi damai yang dilaksanakan tanggal 9 juni 2015 itu bertepatan pada hari Selasa, Massa nantinya akan kumpul di jantung ibu kota Lombok Timur di depan BRI Selong atau depan Taman kota Selong, Massa aksi yang diperkirakan enam ribuan tersebut berasal dari beberapa elemen masyarakat dari masing-masing kecamatan dan ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Lombok Timur, nantinya massa akan berjalan menuju DPRD Kabupaten Lombok Timur sekaligus mengepung Pendopo Bupati Lombok Timur, tempat peristirahatan Bupati Lombok Timur H.Moh Ali Bin Dahlan SH..
Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 3 juni 2015 kemarin, koordinator masing-masing kecamatan sudah di fixkan dan demo dipimpin langsung oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Sayadi.SH , beserta koordinator umum:H.Lalu.M.Sopian.T.H dan sekretaris Alwi.
Sayadi selaku korlap aksi mengatakan para demonstran akan menginap di rumah rakyat, yakni kantor DPRD Kabupaten Lombok Timur sampai mendapat kejelasan dari tuntutan masyarakat, “ gerakan ini harus menghasilkan jawaban pasti dari bupati Lotim kalaupun tidak bisa, aksi damai ini akan tetap berlangsung selama tiga hari, meski ini aksi damai, bisa-bisa saja berubah menjadi aksi anarkis tergantung kondisi dan situasi dilapangan”, ungkapnya pada corongrakyat.co.id .
Adapun tuntutan para pendemo nantinya adalah turunkan Bupati Lombok Timur DR.Moh Ali Bin Dahlan SH, tangkap dan hokum kepala-kepala dinas yang terindikasi melanggar hukum, DPRD wajib gunakan hak angket.
Dari hasil wawancara corongrakyat.co.id kepada beberapa aktifis, diantaranya aktifis – Aktifis Lombok Timur seperti LMND (Liga Mahasiswa untuk Nasional Demokrasi) ketua LMND Indra mengatakan sebagaian dari mereka siap, tetapi sebagiannya lagi menolak, hal tersebut disebabkan dari perbedaan kampus tempat mereka kuliah, khususnya kami yang ada di STKIP Hamzanwadi Selong mendukung penuh dari gerakan serentak masyarakat Lombok Timur ini, namun kawan-kawan kami yang ada dikampus UGR (Universitas Gunung Rinjani) menolak, karna memang ketua umum kami mengenyam pendidikan disana. .Namun ini suatu kewajiban bagi kami, karna memperjuangkan rakyat adalah suatu kewajiban kami, sehingga kami ikut turun tanpa membawa bendera.
Sama halnya yang dikatakan aktifis senior PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Muhyi, ia mengungkapkan PC.PMII Lotim semua mendukung gerakan ini dan anggota PMII Lotim menganggap gerakan ini harga mati untuk terlibat dalam gerakan ini, sebab PMII adalah sebagai roda perjuangan rakyat.
“PMII tetap komit memperjuangkan nasib rakyat,” tegas Muhyi.(GT)