
Mataram, corongrakyat.co.id – Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Dokter Indonesia di Hotel Lombok Raya Mataram, secara resmi telah dibuka Kamis pagi (23/10/2014).
Mukernas ini dihadiri 500 dokter se-Indonesia, prosesi pembukaan ditandai dengan pemukulan secara serempak Gendang Beleq, alat musik khas suku Sasak oleh Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi, Ketua Umum Pengurus Bear Ikatan Dokter Indonesia Dr. Zainal Abidin, MH, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) Kementerian Kesehatan RI Drg. Usman Sumantri MSc, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Dr.Gerudug, Ketua panitia pengarah Prof.Dr. Marsis SpOG dan ketua panitia pelaksana, Dr. H.Dody AK SpOG.
Mukernas IDI XX kali ini merupakan forum rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sebelum Muktamar IDI digelar. Mengangkat tema “Rekonstruksi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai Penopang Utama Ketahanan Nasional”, Mukernas direncanakan akan berlangsung hingga 26 Oktober 2014 mendatang.
Selain membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, pendidikan bagi para dokter, pelayanan profesi, kepatuhan kode etik, Mukernas juga dirangkaikan dengan peringatan HUT IDI, Gowes mengelilingi Kota Mataram hingga Senggigi. Sedangkan untuk pra mukernas, telah diselenggarakan berbagai acara diantaranya berupa bhakti sosial, operasi bibir sumbing dan operasi katarak, workshop serta simposium ilmiah.
Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas dipilihnya Nusa Tenggara Barat sebagai lokasi penyelenggaraan Mukernas IDI kali ini. Kehadiran 500 dokter handal yang dimiliki Indonesia di Nusa Tenggara Barat khususnya kota Mataram ini diharapkan dapat menjadi berkah agar kedepannya masyarakat Nusa Tenggara Barat senantiasa sehat.
Bidang kesehatan merupakan salah satu hal yang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Nusa Tenggara Barat, karena merupakan salah satu dari tiga indikator penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Dan kesehatan, lanjut Gubernur merupakan faktor yang paling rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan.
Nusa Tenggara Barat, ungkap Gubernur selalu terus berupaya melakukan pembenahan terkait sarana, prasarana maupun pemenuhan tenaga bidang kesehatan. Terkait tenaga kesehatan, jika dilihat secara keseluruhan saat ini NTB merupakan salah satu Provinsi masih kekurangan lebih dari tenaga kesehatan. Saat ini NTB masih kekurangan lebih dari seribu dokter umum, lebih dari seratus lima puluh dokter spesialis dan dan lebih dari seribu sembilan ratus bidan.
Artinya, perangkat tenaga kesehatan merupakan salah satu isu yang diharapkan dapat menjadi atensi khusus yang dibahas dalam Mukernas kali ini. Dengan menghasilkan rekomendasi yang terkait dengan penjaminan pemenuhan tenaga kesehatan, Gubernur berharap kedepannya dapat membantu meningkatkan ketahanan kesehatan di Nusa Tenggara Barat. (cr-tik/Icha)