
Lombok Timur, corongrakyat.co.id – Razia dilakukan Satlantas Polres Lombok Timur untuk sabuk pengaman kendaraan roda empat menuai banyak protes dari pengendara kendaraan roda empat. Menurut mereka tidak ada sosisalisasi yang pernah dilakukan Satlantas Polres Lotim, Mereka justru heran tiba-tiba ada razia dan langsung menilang mereka yang tidak menggunakan sabuk pengaman atau Safety Belt.
Salah seorang pengendara kendaraan roda empat H. Sudir yang sempat terkena razia dan di tilang pada saat razia di seputaran Masbagik, mengatakan ia tidak pernah mendengar bahwa di lotim sudah diterapkan hal tersebut, tetapi sebagai warga negara yang baik ia tidak berkeberatan jika di kenakan sangsi. “Hanya saja saya tidak pernah mendengar himbauan tentang pemakaian safety belt di daerah ini oleh Satlantas Polres Lotim,” terangnya.
Kapolres Lombok Timur AKBP Heri Prihanto SIk melalui Kasat lantas Polres Lombok Timur AKP Supyan Hadi diruang kerjanya ,(Rabu, 21/01/2015) mengatakan, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang berujung maut pada pengguna kendaraan roda empat , Kapolres lotim dan jajarannya kian gencar merazia pengguna mobil yang tidak memasang sabuk pengaman , kendati dirasa asing bagi pengguna kendaraan roda empat. “ Memang terasa asing razia ini, tapi hal ini kita lakukan untuk menekan benturan pengendara saat kecelakaan ,” jelasnya pada corongrakyat.co.id.
Razia sabuk pengaman ini menurut Kasat Lantas sudah disosialisasikan sejak 1 Januari 2015 lalu, kendatipun ada keluhan dan protes, penegakan hukum dijalan raya tetap dilakukan, selain itu tegas supyan, pada tahap dua bulan Pebruari nanti, ia dan jajarannya akan menindak tegas pengguna jalan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas, Polres Lotim akan melibatkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Lombok Timur. “ Karena kecelakaan lalu lintas salah satunya adalah banyaknya pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, termasuk kita akan lebih gencar merazia surat-surat kendaraan,” tegasnya.
Pada kesempatan wawancara dengan wartawan, mantan Kasat lantas Polres Lombok Tengah tersebut menghimbau kepada masyarakat Lombok Timur terutama pengguna jalan untuk mentaati peraturan berlalu lintas, tanpa ada kesadaran menjadi pelopor berlalu lintas, maka angka laka lantas akan terus meningkat seiring makin bertambahnya kendaraan.(cr-one)