Lombok Timur, Corong Rakyat- Menghindari denda per Januari 2016, proyek Madrasah Insan Cendikia (MIC) Kabupaten Lombok Timur terus dikebut siang dan malam, jumlah pekerjapun ditambah. Menurut pelaksana proyek dari PT. Elita , Teguh Wiyono, mengatakan pihaknya memperkerjakan pekerjanya sampai jam 22.00 Wita, hal ini untuk mengejar masa kontrak sampai 31 Desember 2015.
Kendati demikian untuk tempat makan santri, dirinya pesimis akan bisa menyelesaikan proyek sesuai kontrak, sehingga perusahaan sudah siap dikenakan denda oleh Panitia Pemegang Komitmen ( PPK ) yakni Kementerian Agama ( Kemenag ) Provinsi NTB.
“ Sudah menjadi resiko pekerjaan mas,” Kata Teguh Wiyono kepada beberapa awak media. Selasa(22/12/2015)
Terkait dikebutnya proyek ini siang dan malam, Teguh mengatakan pihaknya dalam menuntaskan proyek tetap diawasi oleh konsultan pengawas, dan pengawasan tersebut sangat ketat, sehingga pelaksanaan proyek sampai malam haripun tidak mempengaruhi kualitas proyek.
“ Kami diawasi sangat ketat oleh konsultan pengawas,” jelasnya.
Untuk gedung kelas, terang teguh, pihaknya memperkirakan sisa pekerjaan sekitar 5 persen, saat ini sedang menyelesaikan pemasangan keramik dan pengecetan, selain itu sudah selesai, untuk ruang makan santri pihaknya mengakui tidak selesainya proyek sampai akhir tahun ini dikarenakan bahan material berupa rangka baja terlambat datang, karena materialnya tidak ada dijual di Lombok.
“ Bahannya terpaksa kami cari di Surabaya karena tidak ada dijual disini,” jelasnya.
Sementara itu PPK MIC H.M. Yunus saat dikonfirmasi diruangannya menjelaskan , bahwa ia sangat optimis proyek tersebut selesai akhir tahun ini, kendati pernyataaan PKK sangat berbeda dengan keterangan yang diberikan pihak pelaksana proyek yang mengatakan bahwa ada ruangan yang dipastikan terlambat nantinya.
“ Insya Alloh Proyek MIC akan selesai tahun ini tepat pada waktunya,” terang PPK H.M Yunus beberapa waktu lalu. (MJ)
