PRD Tuding Dinas ESDM PP Tidak Serius Pantau Harga Barang

mo PRD (Partai Rakyat Demokrasi )  Menuntut ESDM PP lebih serius menangani harga barang-barang
Demo PRD (Partai Rakyat Demokrasi ) Menuntut ESDM PP lebih serius menangani harga barang-barang

Masih tingginya harga barang, baik kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya membuat PRD (Partai Rakyat Demokrasi) mempertanyakan keseriusan dari pemerintah dalam hal ini ESDM PP Lotim, pasalnya harga kebutuhan sehari-hari di Lotim masih sangat tinggi.(Rabu,11/02/2015)
Lombok Timur, corongrakyat.co.id
– Partai Rakyat Demokrasi ( PRD ) Kabupaten Lombok Timur menuding Dinas Energi Sumber Daya Mineral Perindustrian dan perdagangan ( ESDM PP) Kabupaten Lombok Timur tidak serius menindak para pengecer LPG dan semen yang sampai saat belum menurunkan harga barang pasca pengumuman penurunan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) oleh Presiden Jokowi. Sebagai SKPD yang membidangi hal tersbut, mestinya ESDM PP mengambil sikap tegas dengan mencabut ijin usaha, bagi para pedagang yang membandel. “ Pasalnya tindakan tidak menyesuikan harga barang dengan harga produksi merupakan tindakan pidana,” hal itu dikatakan massa aksi PRD di depan Dinas ESDM PP kemarin.
Selaian itu, tindakan pembiaran ini telah merugikan konsumen secara signifikan dan menguntungkan pengusaha secara berlebihan, ini jelas-jelas misi kapitalisme, menjajah Lombok Timur, bila mata hati pemerintah daerah tidak terbuka, maka bukannya tingkat kesejahteraan yang meningkat namun angka kemiskinan bertumpuk, karena mereka harus membeli kebutuhan pokok dengan harga tinggi sementara pendapatan konsumen lemah.
Setelah 30 menit lamanya berorasi, perwakilan massa dikawal ketat aparat keamanan akhirnya diijinkan berdialog di aula dinas setempat.
Dalam kesempatanm dialog tersebut ketua PRD Lotim Andra meminta Kepala Dinas ESDM PP untuk menjelaskan penyebab belum tertibnya para pedagang menurunkan harga LPG 3 Kg, semen dan pupuk. Selain itu mereka minta konsekwensi hukum bila para pedagang membandel.
“Tindak tegas distributor pupuk dan semen yang nakal ,” tegas Andra.
Menanggapi hal tersebut, Kadis ESDM PP Pramadi AK menjelaskan bahwa pihaknya hanya bisa mengawasi ditingkat distributor.
” Kami juga kesulitan, ketika BBM naik , cepat sekali para pedagang menaikkan  barangnya, tapi ketika bbm turun, barangnya tidak turun, ketika kami tanya, mereka menjawab, kan kami beli barang saat harga BBM naik.,” tutur Pramadi.
Terkait dengan LPG 3 kg. Pramadi menjelaskann bahwa harganya ditentukan melalui SK gubernur, kami hanya mengawasi di tingkat pangkalan, sedangkan pengecer, kami tidak bisa awasi jelasnya. Sementara itu, untuk semen, ia menjelaskan bahwa kelangkaan dan harga melonjak disebabkan karena puso pengangkut semen harus antre bersandar di pelabuhan lembar, sehingga para sopir meminta konpensasi biaya mengantre.
”  terbatasnya tempat bongkar muat dan mereka harus bergiliran, hal itu yang menyebabkan melonjaknya harga” jelasnya.(cr-1).