Salah seorang Pekerja Buruh Migran (PMI) asal Dusun Lendang Kecamatan Lenek atas nama Ratati (30), sejak menjuadi PMI di Saudi Arabia tahun 2008 silam hingga kini tak ada yang tahu dimana rimbanya.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Selama di Negara Arab Saudi, Ratati (korban) pernah sekali komunikasi dengan keluarganya pada bulan feberuari 2019 setelah itu hilang tidak ada kabar kembali.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat menerima pengaduan Ilmiati saudara dari Ratnati ( Korban ) berasal dari Dasan Lendang Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ilmiati menuturkan kalau kakaknya pergi menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari tahun 2008 selama 14 Tahun di Negara Arab Saudi, hingga saat ini tidak pernah ada komunikasi dengan pihak keluarganya.
Peristiwa itu mengakibatkan Ibu korban meninggal dunia 2 tahun yang lalu di sebabkan karena anaknya yang hilang sehingga jatuh sakit karena terus memikirkannya.
Senin 13/01/ 2020 adik korban datang menemui Pengurus Serikat Buruh Migran Indonsia (SBMI) NTB di Monte Dusun Batu Nyala, Desa Surabaya Utara Kecamatan Sakra Timur Kabuaten Lombok Timur untuk meminta bantuan menemukan kakanya yang hilang selama empat belas tahun (14 ) tahun tidak pernah ada kontak lagi selain bulan feberuari, tahun 2019 lalu.
Ilmiati (Adik) Korban berharap, melalui Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) kakaknya bisa di temukan dan dipulangkan karena kelurganya sangat mengharapkan untuk bertemu dan berkumpul seperti sediakala di Dasan Lendang Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Tmur.
Usman selaku Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat dan pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lombok Timur berjanji akan berusaha untuk membantu menemukan Ratniati (Korban-Red).
“Kami akan berusaha semampunya bekerjasama dengan DPN SBMI di Jakarta dan DPLN SBMI di Arab Saudi, Riyadh, Pihak Pemerintah melalui Disnakertransmigrasi Lombk Timur, Disnakertransmigrasi Propinsi Nusa Tenggara Barat, BNP3TKI Provinsi dan BNPPMI, dan KBRI di Arab Saudi,” pangkas Usman.
Lebih jauh Usman, selaku ketua SBMI NTB, Juga menghimbau kepada Masyarakat di NTB lebih berhati-hati dengan para Calo (Sponsor) untuk di rekrut ke Luar Negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) Karena para calo ataupun sponsor tersebut tidak bertanggungjawab atas apa yang akan terjadi nantinya di Negara penempatan mereka hanya mengambil keuntungan saja dari para Calon PMI yang mereka berangkatkan ke luar negeri.
“Masih ada calo yang berkeliaran untuk pengurusan Paspor di Lombok Timur, ini harus diperhatikan oleh pihak Pemerintah Lombok Timur agar tidak ada lagi korban masyarakat kita calon PMI minta bantuan karena masih awam, sehingga di peralat dengan berbagai macam alasan dan biaya yang mahal bahkan paspor yang di janjikan tidak kunjung jadi,” tutup Usman. (Cr-09)