Pedagang Pasar Amba Wodi Resah Berdagang Didepan Masjid

 

situasi pasar yang terletak di depan Masjid
Situasi pasar yang terletak di depan Masjid Al Hidayah Desa Baka Jaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu

Dompu, Corong Rakyat- Para pedagang yang berjualan di areal baru (Pasar sementara, red), Pasar Amba Wodi, akhir-akhir ini keluhkan akan areal pasar sementara yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa itu. Pasalnya, para pedagang resah karena tempat untuk mereka berjualan tepat berada di Depan Masjid Al Hidayah Desa Baka Jaya Kecamatan Woja. Aktifitas jualan menurut Para Pedagang yang ditemui Corong Rakyat, Selasa (02/02) .

“Kami sebenarnya sudah ingin pindah pada tempat semula (Amba Wodi Lama, red), karena disini kami tidak nyaman, namun pihak desa belum mengijinkan, karena tempat yang lama itu belum selesai dibangun, bahkan kami sudah dua kali mendatangi kantor Desa,” ungkap Nurhayati salah seorang pedagang pada media ini.

Areal baru ini, lanjutnya sangat mengganggu proses pelaksanaan ibadah, karena berhadapan dengan Masjid Al Hidayah, juga karena berisiknya para pedagang yang melakukan proses jual beli.

“Sangat berisik, apalagi kalau subuh-subuh itu, orang mau sholat jadi terganggu, setiap waktu sholat itu pasti ada orang yang menegur kami, ditambah lagi bau ikan yang menyengat,” tambahnya.

Pantauan media ini beberapa waktu lalu, proses pembangunan areal pasar baru Amba Wodi yang dimulai sejak bulan dua tahun 2015 itu saat ini mati total alias terhenti, hal tersebut dikarenakan belum adanya anggaran yang cukup untuk melanjutkan proses pembangunan. Namun sebagaian pasar Wodi sudah ada yang selesai, tinggal dikramik lantainya.

Keadaan ini mengundang perhatian dari warga sekitar, Sudirman misalnya, tukang ojek ini menginginkan sebagian pedagang untuk bisa dipindahkan pada tempat lama yang sudah selesai proses pembangunannya.

“Kalau bisa pemerintah desa harus memindahkan sebagian pedagang kesini, misalnya pedagang ikan, apalagi disanakan tempatnya berhadapan dengan masjid, jadi bau ikan itu sangat mengganggu,” ujarnya.

Keberlanjutan proses pembangunan atau rehab Pasar Amba Wodi  pasca terjadinya kebakaran yang menghanguskan beberapa rumah toko (Ruko) dan puluhan lapak dagangan ini yang sudah berhenti sejak dua bulan lalu, Sudirman menilai ini sudah melampaui batas pengerjaan. Bagaimana tidak, pihak desa setempat beber Sudirman, menunggu pencairan anggaran desa tahap kedua untuk melanjutkan proses pembangunan. Sementara itu, pihak desa atau Kepala Desa Baka Jaya sampai berita ini diturunkan, belum dapat dimintai keterangan, pasalnya Kades terkait ketika hendak ditemui oleh media ini hari Selasa kemarin tidak berada di kantornya. (BC)