KONSEPSI Bersama FISIP-UI Gelar Lokakarya Dan Eksebisi

FISIP UI
Foto Bersama Pesrta Lokakarya dan Ekspedisi yang diadakan KONSEPSI dan FISIP UI

Lombok Timur, Corong Rakyat– Dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi perubahan iklim yang tak terduga dan terus terjadi sehingga  berdampak kepada para petani di Lombok Timur yang merasa kebingungan dalam melakukan budidaya tanaman pangan, menjadi perhatian serius dari Konsosium Untuk Study Dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Antropologi (FISIP) Universitas Indonesia menggelar Lokakarya Dan Eksebisi

Acara yang di lakukan berkat  dukungan dari Kementerian Perencanaan Pengembangan Nasional (BAPENAS), Australia Aid An dan Knowledge Sector Initiave (KSI) berlangsung di aula BPKBM NTB (Kamis 05/11/2015) dari jam 09.00 sampai 17.00 wita di hadiri langsung oleh Wakil Bupati Lotim H. Khaerul Warisin  dan Dewan Pertimbangan Presiden (WANTIMPRES) bagian hukum Kehakiman Dan Ham, SKPD terkait baik dari provinsi maupun daerah, kelompok tani dan penyuluh serta di hadiri 50 orang perwakilan LSM dan  Mahasiswa

Moh Taqiudin, S.Pt., M.Si selaku direktur KONSEPSI mengungkapkan bahwa acara Lokakarya dan Eksebisi ini di lakukan untuk mencari solusi dan cara yang terbaik baik dari pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan  untuk membantu para petani menanggapi konsekuensi perubahan iklim

“ kegiatan ini kita lakukan untuk mencari solusi bersama atas masalah baru untuk membantu sebanyak mungkin  para petani menanggapi konsekuensi perubahan iklim dengan kita sama-sama belajar Agrometeorologi dalam warung ilmiah lapangan,” ujar Moh Taqiudin

Sementara itu Wakil Bupati Lombok Timur H. Khaerul Warisin mengungkapkan rasa bangganya terhadap pelaksanaan acara lokakarya dan eksebisi yang memilih Lombok Timur, karna melihat kondisi iklim yang tidak bersahabat dan berharap dalam acara tersebut ada solusi untuk mengatasi perubahan iklim sehingga budidaya tanaman bisa di hasilkan dengan baik.

Di tambahkanya lagi bahwa Lotim mempunyai sawah seluas 45 ribu hektar dengan sistem pengairan teknis dan lahan kering, namun di ungkapkan kendati lahan kering, tapi bisa para petani menanam dua kali. Pada saat ini juga kabupaten Lotim di anjurkan untuk menanam padi terus menerus selama tiga kali untuk memenuhi target yang di berikan provinsi maupun pusat.

Sementara itu Prof. Yunita T. Winarto, Ph.D Guru besar Antropologi UI sekaligus sebagai Koordinator Tim Riset Knowledge Sector Initiative FISIF-UI memperkenalkan  blog yang memberikan informasi tentang segala macam kegiatan terkait dengan pengukuran curah hujan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai media komunikasi dengan semua elemen. Yang dimuat dalam blog tersebut adalah profil, media komunikasi yang berisi media meliputi radio, video, instagram, facebook dan twitter.

Prof. Kess J. Stigter  salah seorang pakar Agromet Vision Belanda, Indonesia dan afrika yang menyampaikan materi mengungkapkan bahwa banyak terjadi fenonema-fenomena diluar perkiraan di kalangan para petani. Perubahan iklim yang tidak menentu membuat situasi dan kondisi menjadi lebih kompleks. Indonesia mempunyai kebijakan dalam mewujudkan program swasembada beras. Untuk mewujudkan progam ini maka perlu ada langkah-langkah yang strategis, salah satunya adalah yang disebut pembelajaran kebijakan

Dalam acara lokakarya dan ekspedisi tersebut di lakukan pemutaran vidio tentang memahami iklim yang berubah oleh Rhino Ariefiansyah, MEAP dari FISIP-UI, belajar Agrometeorologi bersama petani oleh Prof. Yunita T. Winarto Ph D, Prof. Kees Stigter dan Assairul Kabir, S.Pt., M.Si beserta Kelompok Pengukur Curah Hujan (KPCH) Pandanwangi (Met)