HMI Cabang Selong Akan  Luncurkan Koperasi Yakusa, Dorong Kemandirian Ekonomi Kader

Selong – Setelah perayaan Idul Fitri, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Selong akan meluncurkan koperasi dengan nama Yakin Usaha Sampai (Yakusa). Koperasi ini bertujuan menjadi wadah bagi kader HMI yang memiliki minat dan bakat dalam bidang kewirausahaan.

Persiapan Lonching Koperasi Yakusa HMI Cabang Selong

Ketua Umum HMI Cabang Selong, Muhammad Junaidi, menjelaskan bahwa koperasi ini tidak hanya sekadar tempat berkumpulnya mahasiswa yang memiliki jiwa bisnis, tetapi juga berfungsi sebagai laboratorium pengkaderan di bidang ekonomi dan usaha.

Baca Juga : HMI-BPW HIPKA NTB : Bahas Kemandirian ekonomi

“Koperasi HMI ini semangatnya adalah sebagai wadah menghimpun kader yang memiliki jiwa enterpreneur sekaligus menjadi laboratorium pengkaderan di bidang kewirausahaan,” kata Junaidi.

Selain itu, koperasi Yakusa akan disinergikan dengan Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) yang berada di bawah naungan HMI. LEMI bertugas memberikan pembelajaran teori tentang kewirausahaan, sementara koperasi Yakusa menjadi wadah bagi kader untuk mengimplementasikan ide dan gagasan bisnis mereka.

“Di LEMI, kader akan belajar teori kewirausahaan, sementara koperasi menjadi tempat untuk mewujudkan ide dan gagasan,” tegasnya.

Junaidi juga optimis bahwa koperasi Yakusa akan mendapatkan dukungan dari para alumni HMI serta pemerintah daerah. Keberadaan koperasi ini diharapkan mampu membangun ekosistem bisnis yang kuat di kalangan mahasiswa dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.

Dukungan dari HIPKA NTB

Bendahara Badan Pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha Kahmi (BPW HIPKA) NTB, Marsoan, turut memberikan dukungannya terhadap pendirian Koperasi Yakusa. Menurutnya, koperasi merupakan model bisnis yang sesuai dengan konstitusi HMI karena berlandaskan semangat gotong royong dan kebersamaan.

“Koperasi ini sangat tepat karena semangatnya adalah gotong royong. Tidak ada kepemilikan organisasi tunggal, bahkan tidak ada saham absolut. Keputusan tertinggi dalam koperasi ada di Rapat Anggota Tahunan (RAT), dan ini selaras dengan mekanisme pengambilan keputusan di HMI, seperti Rapat Anggota Komisariat (RAK), Konferensi Cabang (Kopercab), Musyawarah Daerah (Musda), hingga Kongres,” jelas Marsoan.

Ia juga menambahkan bahwa mekanisme koperasi yang demokratis akan meminimalkan potensi konflik terkait pembagian laba, sehingga usaha yang dijalankan bisa lebih stabil dan berkelanjutan.

Manfaat Koperasi bagi HMI

Sebagai badan usaha yang berbasis pada prinsip kebersamaan dan keadilan, koperasi memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Berikut beberapa manfaat koperasi bagi mahasiswa:

1. Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan
Koperasi menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar mengelola usaha sejak dini, memahami strategi bisnis, dan mengembangkan keterampilan manajerial.

2. Modal Usaha yang Terjangkau
Melalui sistem simpanan dan pembiayaan yang berbasis gotong royong, mahasiswa dapat memperoleh modal usaha dengan bunga rendah tanpa harus bergantung pada pinjaman konvensional yang berbunga tinggi.

3. Peluang Kerja dan Pengembangan Karier
Mahasiswa yang tergabung dalam koperasi berkesempatan untuk mengembangkan usaha sendiri atau bahkan mendapatkan pengalaman kerja langsung di bidang keuangan, pemasaran, dan manajemen bisnis.

4. Membangun Jaringan dan Kolaborasi
Koperasi mahasiswa mempertemukan individu yang memiliki visi dan misi serupa dalam dunia bisnis, sehingga memperluas jaringan kerja dan membuka peluang kolaborasi antar anggota.

5. Menerapkan Prinsip Ekonomi Syariah
Bagi mahasiswa yang ingin menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip syariah, koperasi menjadi solusi yang ideal karena menganut sistem bagi hasil dan keadilan ekonomi.

Dengan hadirnya koperasi Yakusa, diharapkan kader HMI semakin termotivasi untuk mandiri secara ekonomi dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Selain itu, koperasi ini juga diharapkan menjadi contoh bagi organisasi mahasiswa lain dalam membangun ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan.