Gudacil Siap Bongkar Dugaan Mafia Tunjangan di Dinas Pendidikan Lotim

Guru Daerah Terpencil di Pulau Maringkek keluhkan Tunjangan Gudacil yang tahun 2015 yang tak kunjung cair
Guru Daerah Terpencil (Gudacil)di Pulau Maringkek keluhkan “Tunjangan Gudacil” yang tahun 2015 yang tak kunjung cair

Lombok Timur, Corong Rakyat – Sebanyak 62 guru Sekolah Dasar (SD) yang berada di wilayah khusus atau terpencil(Gudacil) di Kabupaten Lombok Timur belakangan ini mulai mengeluhkan sikap pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang tak kunjung memberikan tunjangan bagi puluhan guru yang ada di wilayah khusus atau terpencil (Gudacil) yang telah dianggarkan dari APBN tersebut.

Menurut keterangan dari salah seorang guru SD yang mengajar di wilayah pulau maringkik Satria Utama, yang berhasil ditemui Corong rakyat di kediamannya, Kamis (7/1/2016) menyampaikan, di tahun 2015 kemarin, ia dan puluhan guru daerah terpencil yang saat ini masih mengajar di wilayah terpencil baru satu kali menerima tunjangan khusus tersebut dari Kementrian pendidikan, sementara triwulan ke dua, ke tiga dan ke empat tidak pernah mereka terima lagi sampai dengan saat ini, ada permainan apa di instansi pendidikan ini penasarannya sembari menambahkan 2015 kemarin yang banyak menerima tunjangan Gudacil adalah guru-guru yang tidak memiliki SK, dugaannya.

Satria juga membeberkan, untuk di pulau maringkik sendiri saat ini ada 3 guru terpencil yang belum menerima tunjangan Gudacil, kendati mereka memegang SK resmi dari Direktur Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar yang di tetapkan di Jakarta pada 20 Maret 2015 Lalu.

Kendati demikian, melihat persoalan itu, sebagaimana dibeberkan oleh para guru pada saat puluhan guru ini mempertanyakan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur pada Bulan April 2015 lalu, di katakan oleh pihak dinas bahwa tunjangan Gudacil itu akan diberikan tergantung dari kebijakan pusat, kendati SK yang dipegang oleh Gudacil terhitung sejak 1 januari 2015.

Di sisi lain, ada juga pihak dinas pendidikan Lotim yang mengatakan
kenapa tunjangan Gudacil bagi puluhan guru terpencil sampai dengan saat ini tidak kunjung diterima, mungkin anggaran tunjangan tersebut telah di stop oleh pihak pusat, katanya. Pernyataan pihak dinas tersebut cukup membuat para guru pesimis dan sangat disayangkan ada pernyataan seperti itu. (Ari)