Event Madak Keke Disambut Baik Masyarakat Labuhan Haji

suasana Event Madaq Keke yang di ikuti warga, toga, toma, tokoh pemuda dan tokoh adat saat Event Madak Keke di Labuhan Haji
suasana Event Madaq Keke yang di ikuti warga, toga, toma, tokoh pemuda dan tokoh adat saat Event Madak Keke di Labuhan Haji

Lombok Timur, Corong Rakyat – Gelaran Event Madaq Keke yang diselenggarakan oleh tokoh pemuda yang ada di dua dusun, yakni Dusun Ambengan dan Mandar didukung oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Event tersebut bisa dikatakan merupakan yang kali pertama digelar secara besar dan diikuti oleh sekitar hampir 200 peserta.

Walaupun baru pertama kali digelar, respon masyarakat terhadap kegiatan tersebut sangat positive dan disambut antusias, jika dilihat dari jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dan apabila secara berkelanjutan kegiatan ini dapat digelar, diyakini akan akan mampu
memberikan dampak yang positif bagi masyarakat khususnya dan pengembangan wisata pada umumnya.

Menurut Pahmin Ketua Panitia Event Madaq Keke menyampaikan bahwa kegiatan Madaq keke ini memiliki nilai jual yang tinggi, apabila kegiatan ini dapat dikemas dengan baik oleh pemerintah kabupaten, dalam hal ini instansi terkait Dinas Pariwisata Lombok Timur.

“Jika di Kabupaten Lombok Tengah ada kegiatan Festival tahunan Bau Nyale, kenapa tidak kita di Lotim adakan setiap tahunnya festival madaq keke (mencari keong laut disaat air laut sedang surut) secara besar,” harap Pahmin.

Perlu diketahui bahwa Madaq Keke ini merupakan kebiasaan atau tradisi masyarakat asli Labuhan Haji yang dipandang perlu untuk tetap dilestarikan, kegiatan Madaq ini biasanya dilakukan oleh masyarakat nelayan di saat-saat air laut sedang mengalami surut.

Kendati disemua pesisir memiliki tradisi Madaq Keke, akan tetapi tidak se intens yang ada di labuhan haji, dan Keke atau Keong yang ada di pesisir ini terkenal akan kelezatannya dan tidak sama dengan wilayah  lain.

Ditambahkan oleh pahmin, adapun misi lain dari digelarnya event Madaq Keke, lomba dayung dan bersih pantai ini adalah dalam rangka menginformasikan kepada masyarakat luas, bahwa Labuhan Haji ini memiliki banyak potensi wisata untuk dapat dikunjungi, juga bertujuan untuk mengajak dan menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab masyarakat atas keberadaan wisata.

“Mungkin dengan digelarnya event semacam ini, kedepan akan mampu menumbuhkan kelompok-kelompok sadar wisata pada wilayah ini,” sampainya.

Wisata Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur ini, memiliki musim yang unik dan masyarakatnya selalu menunggu akan datangnya musim-musim tersebut, adapun musim yang paling ditunggu oleh masyarakat labuhan haji adalah, musim Madaq Keke, selain itu musim beboyot, reranten dan bebiru.

Untuk Musim Madak Keke Sendiri, Biasanya terjadi setiap bulan dengan waktu yang berbeda-beda dari tanggal 1-15 Hijriah. Sementara untuk musim Rumput Laut yang biasa disebut oleh masyarakat lokal beboyot, reranten dan bebiru, biasanya terjadi dari awal bulan November hingga pertengahan Desember. (Ari)