
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Lombok Timur, Sawaluddin alias Aweng disinyalir menilep dana pembinaan Partai dari APBD sebesar Rp. 108 juta.
LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Tudingan itu terungkap melalui surat yang dialamatkan kepada BPKP dan ditanda-tangani Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra Kecamatan Masbagik, Eko Rahady yang intinya meminta kepada BPKP NTB untuk mengaudit pengurus DPC Gerindra Lombok Timur.
Kepada sejumlah Wartawan di Selong, Rabu (05/08) Eko mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada BPKP NTB di Mataram untuk meminta BPKP mengaudit keuangan Partai Gerindra Lombok Timur tahun 2015.
Tak hanya itu, Eko Rahady dalam suratnya juga menyebutkan, saat proses pencairan dana pembinaan partai dimaksud, Sawaludin memalsukan tanda-tangan Bendahara DPC Partai Gerindra Lombok Timur, Zainal Awaluddin.
“Dana pembinaan Partai sebesar Rp. 108 juta dari APBD itu diperoleh Partai Gerindra Lombok Timur berdasarkan Lima orang kadernya yang duduk di DPRD Lombok Timur,” jelas Eko.
Untuk memuluskan tuntutannya itu, lelaki kelahiran Masbagik yang memiliki nama lengkap Eko Rahady itu mengaku telah mengumpulkan semua pengurus PAC Gerindra se-Kabupaten Lombok Timur.
“Kami sudah bertemu dengan semua pengurus PAC se-Kabupaten Lombok Timur dan mereka sepakat saya yang mewakilinya untuk bersurat ke BPKP terkait dugaan dana Partai yang ditilep oleh saudara Sawaluddin itu,” terang Eko.
Senada dengan Eko, salah seorang kader Patai Gerindra Lombok Timur lainnya, Suharman pada Corong Rakyat, Jum’at (14/08) di Selong mengatakan, dana pembinaan partai sebesar Rp. 108 juta untuk DPC Partai Gerindra Lombok Timur itu telah dicairkan pada tanggal 05 Mei 2015 melalui Bank NTB.
Sementara berdasarkan rekomendasi Rapat koordinasi Cabang (Rakorcab) Partai Gerindra tanggal 08 Maret 2015, bahwa DPC Partai Gerindra Lombok Timur dibawah kepemimpinan Sawaluddin harus melaksanakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) selambat-lambatnya dua bulan terhitung sejak bulan Maret 2015.
“Selain Rakerjab, isi rekomendasi itu adalah dana sebesar Rp. 108 juta itu dipergunakan untuk restrukturisasi dan pembenahan sekretariatan termasuk didalamnya adalah pembenahan administrasi dan pembenahan PAC,” jelas pria asal Jerowaru itu.
Namun, lanjut Suharman, hingga saat ini kenyataan dilapangan Sawaluddin selaku Ketua DPC Gerindra Lombok Timur tidak pernah melaksanakan amanat Rakorcab dimaksud, bahkan kondisi kantor atau sekretariat saja berantakan karena tidak terurus, yang mana seharusnya berdasarkan ksepakatan bersama dan rekomendasi Rakorcab DPC Gerindra Lombok Timur sudah melaksanakan Rakercab dan pembenahan lainnya.
“Sudah berulang kali kita hubungi namun yang bersangkutan tidak pernah muncul di sekretariat dan kini saudara Aweng semakin susah dihubungi baik secara langsung maupun via telephon,” kata Suharman.
Sementara itu, terkait tudingan Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Timur, Sawaludin ketika dikonfirmasi via telephone genggamnya, Rabu (14/08) menyebutkan bahwa oknum kader yang menuding itu sangat tidak beralasan dan ngawur.
“Oknum kader yang menuding itu ngawur, kalau menyebut dana pembinaan partai 2015 harus diingat bahwa 2015 adalah tahun anggaran yang masih berjalan dan belum saatnya dibuat laporan pertanggung-jawabannya, jadi sangat tidak beralasan jika saya dituduh memakan uang partai,” geram lelaki asal desa Kabar yang akrab disapa Aweng itu.
Terkecuali, lanjut Aweng, tahun anggaran sudah berakhir lalu saya tidak dapat mempertanggung-jawabkannya, barulah cocok saya dituding memakan duit partai.
Disebutkannya, tindakan yang dilakukan sebagian kadernya itu adalah lebih kepada nuansa politik yang motivnya ingin mendongkel posisi dirinya dari jabatan ketua Partai Gerindra Lombok Timur.
Dijelaskannya, bahwa dana pembinaan partai itu baru akan dipertanggungjawabkan pada akhir tahun atau tepatnya pada bulan Desember 2015 nanti.
Terkait tudingan penilepan dana pembinaan Partai Gerindra Lombok Timur yang ditudingkan atas dirinya, mengaku pada dasarnya uang yang dimaksud hingga kini masih ada di Bendahara Partai.
Dan adapun terkait pertanggung jawawaban pengunaan dana itu akan dilakukan nanti pada akhir tahun atau tepatnya pada bulan Desember 2015.
“Selaku Pimpinan Partai saya pasti bertanggung jawab, dan dana pembinaan sebesar Rp.108 juta itu akan saya pertanggungjawabkan kepada Bakesbangpoldagri dan BPKP,” kilah Aweng geram.
Jadi, lanjutnya pula, semuanya sudah jelas saya harus bertanggung jawab sama siapa terkait penggunaan dana pembeniaan tersebut.
“Ini adalah murni lebih kepada nuansa politik, sebab saya tahu banyak pihak yang mengincar posisi ketua Partai karena mereka melihat partai Gerindra ini adalah partai yang besar, sehingga mereka menempuh cara-cara yang tidak sehat dan tidak cerdas” kata Aweng dengan nada yang sedikit geram.
Terkait tuduhan yang menyebutkan bahwa ia memalsukan tanda-tangan bendahara partai dalam proses pemberkasan pencairan dana dari Bakesbangpoldagri Lombok Timur, dengan tegas pula Aweng menyebut oknum kader yang menudingnya itu telah melakukan kebohongan besar.
“Bohong besar mereka itu, mana mungkin saya berani memalsukan tanda-tangan orang, dan kalau tidak percaya silahkan saja tanyakan langsung kepada bendahara kami apakah benar tanda-tangannya dipalsukan” tukasnya.
Sawaluddin mengancam akan menuntut balik oknum kader yang membuat issu bohong yang katanya ini adalah bentuk pencemaran nama baik.
“Selaku ketua Partai ditingkat Kabupaten, saya juga bisa memberhentikan oknum kader partai berdasarkan statuta Partai Gerindra, yang mana atas tudingan itu oknum kader tersebut telah menginjak-injak harkat dan martabat partai Gerindra,” tegas Aweng.
Aweng Tantang Kader Gerindra Buka-Bukaan
Dibeberkannya, bahwa sebenarnya kondisi ini sengaja digerakkan oleh beberapa oknum kader Partai Gerindra diantaranya adalah kader partai dengan inisial SM.
Lelaki berkulit putih itu juga menyebutkan, bahwa saudara SM telah diinteruksikan untuk melaksanakan rakor namun uangnya sebesar Rp. 15 juta telah dihabiskannya sendiri.
“Jangan dia macam-macam, kalau mau buka-bukan mari kita sama-sama buka-bukaan siapa sebenarnya yang mau menilep dana pembinaan partai, saudara SM itu telah menghabiskan uang Rakor,” pungkas Aweng. (max)