Derita Pilu Pengidap Penyakit Kanker Payudara

Sukinah Penderita Kanker payudara yang tak  punya biaya untuk berobat
Sukinah Penderita Kanker payudara yang tak punya biaya untuk berobat

Hati siapa yang tidak miris ketika melihat ibu Sukinah wanita tua yang tak berdaya, di usianya  yang tidak lagi muda, dia di diagnosis mengidap penyakit kanker payudara dan parahnya lagi faktor ekonomi yang jauh dari cukup membuat  dia tidak bisa berobat ke rumah sakit, sehingga terpaksa berobat memakai pengobatan tradisional dan untuk kehidupan sehari-hari ia hanya mengandalkan pemberian dari warga yang iba melihatnya.

Lombok Timur, Corong Rakyat– Sukinah ibu satu orang anak ini merupakan warga asli Desa Peringgarata Kecamatan  Peringgarata  Lombok Tengah. tetapi sekarang ia tinggal di rumah keluarganya di Dasan Baru Desa Bagek Payung Utara Kecamatan Suralaga Kab, Lombok Timur, di usianya yang ke empat puluh tahun Sukinah di diagnosis mengidap penyakit kanker payudara dan penyakitnya pun kian hari tambah parah.

Keadaannyalah yang membawa dia terpaksa di bawa ke Lombok Timur oleh salah seorang keluarganya, karna di desanya Peringgarata Lombok Tengah tidak ada seorangpun yang merawatnya, suaminya pun sudah delapan tahun lamanya pergi meninggalkannya untuk merantau ke kalimantan tanpa kabar dan tidak pernah kembali.

“ suami saya sudah delapan tahun pergi meninggalkan saya, katanya ke Kalimantan tapi sampai sekarang tidak pernah kembali tanpa kabar sehingga saya di bawa ke sini (red . Suralaga) agar ada yang merawat saya”  ungkap Sukinah sembari meneteskan air mata ketika di tanya oleh wartawan Corong Rakyat di kediaman keluarganya di Bagik Payung , ( Rabu, 16/09/ 2015)

 

Di tambahkanya lagi faktor ekonomi yang membuat Sukinah  tidak berdaya dalam mengobati penyakitnya tersebut dan Sukinah hanya mengandalkan uang yang di berikan warga untuk menjalani pengobatan tradisional, karna dari pemerintah belum ada yang datang membantu.

Sementara itu H. Azhar selaku keluarga tempat Sukinah tinggal, berharap ada kepedulian dari semua element masyarakat, terutama pemerintah untuk bisa membantu pengobatan sukinah, H.Azhar juga menuturkan bahwa awalnya hanya ada benjolan kecil di payudara Sukinah, tetapi setelah operasi di Rumah sakit Yatopa Bodak tiga bulan kemudian benjolan itu menjadi besar seperti saat ini, pihak keluarga pernah berkonsultasi ke Rumah sakit Yatopa, tetapi oleh piha RS Yatopa penderita kanker ini disuruh berobat ke Surabaya, dengan ekonomi yang sangat memprihatinkan membuatnya tidak bisa dibawa ke Surabaya sesuai anjuran dari RS Yatopa tersebut.

“ saya berharap ada uluran tangan dari pemerintah dan para donatur untuk bisa membantu dalam pengobatan kanker payudara yang di derita adik saya,” harapnya di rumahnya di Desa Bagik Payung Kec. Suralaga (Met)

2 komentar

  1. Smoga pemerintah tau keadaan masyarakat yg masih banyak yg susah mencari nafkah, apalagi utk berobat dgn biaya yg mahal.

Komentar ditutup.