Antisipasi Konflik Pasca Distribusi Bansos, Camat Sikur Upayakan Komunikasi Intensif

Camat Sikur, L. Putra, disela kegiatan rapid test berbasis ASN yang dilakukan di aula Kantor Camat Sikur, memberikan keterangan komprehensif tentang langkah simultan yang dilakukan pihaknya untuk menanggulangi potensi konflik horizontal di tengah masyarakat pasca penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) di wilayahnya.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id- Putra menerangkan langkah yang paling ditekankan oleh pihaknya selaku pimpinan wilayah untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial, sebagai imbas dari penyaluran Bansos, adalah mengedepankan komunikasi dan sinergi yang intensif dengan unsur Forkopimcam dan utamanya para kepala desa.

“Setelah dua bulan saya disini, langkah yang pertama saya lakukan adalah komunikasi dengan semua unsur, karena tidak bisa kita pungkiri ada persoalan dalam distribusi bansos ini, utamanya data KK penerima bantuan yang menerima bantuan ganda,” katanya, Selasa (26/05/2020).

Sebelumnya jumlah KK penerima manfaat dari lima skema Bansos di Kec. Sikur menurutnya cukup baik, namun harus dipurnakan.

“Jumlah rinci KK kita di Kecamatan Sikur yang menerima bansos seperti untuk bantuan paket sandang pangan totalnya 7.215, BST sebanyak 4.123, BLT-DD 3.594, dan JPS jumlahnya 2.165, sehingga total keseluruhan penerimanya berjumlah 17.098 KK,” tutur Putra.

Dirinya melanjutkan, permasalahan data ganda ditemukan di Desa Sikur Barat, untuk itu pihaknya langsung melakukan pemantauan guna dilakukan verifikasi ulang, agar tidak terjadi data ganda di desa tersebut. Sementara untuk desa yang cukup bagus dalam proses pendataannya adalah Desa Kembang Kuning.

Menindaklanjuti hal demikian, Putra sangat mengapresiasi langkah yang diambil Bupati Sukiman, dalam mendayakan para guru untuk melakukan pendataan masyarakat, guna menghindari terjadinya permasalahan lain dikemudian hari, seperti data ganda.

“Langkah yang diambil Bupati cukup bagus, karena memang permasalahan utama mengenai data ini ada pada proses pendataan, sehingga dengan diterjunkannya guru untuk melakukan pendataan tentu hasilnya lebih akurat,” pungkasnya. (Cr-Pin)