Angkasah, Tukang Stel Velg Motor Berpenghasilan Fantastis

Angkasah
Angkasah

Di saat banyak masyarakat yang mempertanyakan kebijakan Jokowi yang tidak akan mengangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 5 tahun, Angkasah, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang stel velg di depan kantor BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Lombok Timur ini, sepertinya acuh saja karena walaupun ia bekerja di pinggir jalan, penghasilannya bisa meraup Rp. 10 Juta perbulannya.

Lombok Timur, corongrakyat.co.id – Memakai Celana pendek, duduk di atas ban dan terkadang memakai sentauq (kursi dari papan kecil), sambil merokok ayah dari 10 orang anak yang lahir dari 4 orang istri ini menceritakan bahwa ia memulai menjadi tukang stel velg sepeda sejak berusia 12 tahun.

Umur Angkasah saat ini yang tergolong sudah sepuh 59 tahun, tetapi masih mempunyai semangat membara untuk mengumpulkan uang kedalam pundi-pundinya. Menurut Angkasah, dulu sewaktu ia pertama kali mejadi tukang stel pelg ia hanya bisa menyetel velg sepeda saja.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyaknya luji atau velg sepeda motor yang butuh untuk diservis membuat Angkasah semakin tertarik untuk menekuni bidang tersebut. Ia menceritakan bahwa dalam sebulan dirinya sampai meraup upah total sebesar Rp 10 juta bahkan lebih. Dengan dua orang asisten yang menolongnya di bengkel kecilnya, ia terkadang sampai kewalahan menerima pasien yang mau distel pelgnya motornya. “Sehari terkadang sampai 15 motor yang harus saya stel velgnya,” ujarnya.

Selama ini, menurut Angkasah, pelanggannya tidak semakin berkurang, tetapi semakin banyak saja dikarenakan banyaknya motor yang keluar. Ditanya apakah khawatir dengan banyaknya orang memakai velg jenis balok, ia menjawab bahwa masyarakat juga mempunyai selera masing-masing. “Jadi saya tidak khawatir tentang banyak orang juga memakai velg balok, karna saat ini juga masih banyak yang mengganti velgnya dengan velg biasa,” terangnya.

Ia melanjutkan, untuk bisa bertahan, harus bisa memilah bidang pekerjaan yang tidak begitu disukai oleh orang lain, sebab kalau sedikit orang yang bisa mengerjakan maka semakin banyak konsumen yang akan mencari. “Intinya, carilah pekerjaan yang kurang disukai oleh orang lain,” kata Angkasah.

Sewaktu ditanya uang penghasilannya selama ini untuk apa, Angkasah menjawab bahwa uang tersebut ia pergunakan membangun rumah dengan bertahap. Menurutnya, rencananya ia akan membangun kios atau toko untuk jualan onderdil khus untuk velg dan sepeda agar pelanggannya tidak membeli di tempat lain. (cr-mj)