Anggota DPRD Pertanyakan Pemblokiran Jalan di Kelurahan Bali Satu

Sekretaris Komisi II DPRD Dompu
Sekretaris Komisi II DPRD Dompu Drs Muhtar H. Ahmad dari Fraksi PDI Perjuangan

Dompu, Corong Rakyat –  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dompu dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Drs. Muhtar H. Ahmad, angkat bicara mengenai pemblokiran jalan yang dilakukan oleh pemilik tanah yang teletak di Kelurahan Balisatu Kabupaten Dompu. Akibat dari pemblokiran banyak pengguna jalan merasa resah dan terhambat aktifitasnya, namun sampai sekarang sudah satu bulan permasalahan ini belum tuntas juga dan ini sepertinya terjadi pembiaran yang dilakukan oleh dinas terkait.

Salah satu Anggota DPRD yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi Dua dari Fraksi PDIP Drs. Muhtar H. Ahmad yang ditemui CR diruangannya, Rabu (10/2/2016) mengatakan, dengan terjadinya pemblokiran jalan banyak sekali warga merasa terganggu dan masalah tersebut tidak boleh berlarut-larut dan harus dicari solusinya antara pemilik lahan dan pemerintah yang terkait permasalahan itu.

”Bila perlu dicarikan solusinya dan dari pihak yang punya lahan dipanggil untuk diajak musyawarah baik-baik,”jelas Muhtar.

Muhtar juga menambahkan, agar ditinjau kembali kronologi awal sehingga dikerjakannya jalan itu, kalau memang warga selaku  pemilik lahan bersalah, tolong ditindak lanjuti secara hukum oleh pemerintah dan kalau dari pihak warga yang benar tolong dicarikan solusinya. “Mungkin bisa saja diganti lahannya melalui dana hibah atau yang lain, sehingga masalah ini cepat diselesaikan, karna masalah ini banyak menyusahkan warga, banyak pengguna jalan yang harus kembali mencari jalan yang lain untuk menuju tujuannya yang merasa terhambat akibat kejadian ini,” ujarnya

Salah satu pengguna jalan Haidir yang ditemui CR disaat memutar balik kendaraannya mengatakan, ia merasa heran, kenapa akses jalan sampai ditutup oleh pemilik lahan sedangkan ini salah satu jalan yang dibuat oleh pemerintah.

”Kami heran kenapa jalan ini sampai ditutup oleh pemilik lahan dan kami sungguh sangat terganggu, biasa dengan adanya jalan pintas ini kami cepat sampai tujuan, namun karena terhalangi oleh pemblokiran ya terpaksa kami harus cari jalan yang lain,”kata Haidir sembari memutar kendarannya dengan kesal.(Bang can)