Capaian PAD yang sangat rendah membuat Ali BD menumpahkan kekecewaannya pada saat Rakor Perancangan KUA PPAS dengan seluruh SKPD, bahkan ia menduga ada yang mau mensabotase dirinya dengan jalan tidak melaksanakan program pemerintah yang ada.

Lombok Timur, Corong Rakyat – Dalam sambutannya pada saat Rakor perancangan KUA PPAS dengan seluruh SKPD, Bupati Lombok Timur, H Moh Ali BD tidak terdengar bahagia, setiap kali ia menyinggung hasil capaian SKPD selalu terlontar nada-nada ketidakpuasan atau dengan kata lain kekecewaan.
“ Seluruh Dinas atau SKPD sampai dengan saat ini masih saja rendah capaian PAD, terutama yang sangat lemah ada pada dinas PPKA, terutama bagian pajak dan retribusi, “ keluh Ali BD.(Rabu,23/09)
Menurutnya, kendati ia sudah menugaskan semua SKPD terkait, baik itu camat yang ada di Jerowaru maupun Dinas PPKA untuk segera menindak lanjuti terkait adanya beberapa perusahaan pada wilayah tersebut yang tidak pernah membayar pajak, akan tetapi sampai dengan saat ini, satupun pengusaha tersebut tidak ada yang menyetor pajak ke daerah. Begitu juga kaitannya dengan keberadaan usaha penginapan yang ada di daerah Tete Batu, banyak lagi pembangunan di wilayah Terara dan Rarang yang belum bayar pajak bangunan, tidak ada yang mau mengurusi pajak mereka.
“SKPD ini benar- benar pasif, kalau sudah seperti ini kinerja para SKPD, apakah saya sendiri sebagai bupati yang harus turun menutup hotel-hatel yang tidak taat pajak tersebut, sungguh keterlaluan, sementara SKPD hanya duduk manis ber AC di kantor saja,” ujar Bupati Lombok Timur H M.Ali BD.
Tetapi menurut Bupati Lombok Timur ini, kendati demikian, kedepan saya berharap kepada para seluruh SKPD, terkait dengan persoalan pajak, segera ambil tindakan atau mengambil upaya maksimal yang dapat dilakukan, karena mengingat terkait dengan pajak sudah terlalu banyaknya pelaku usaha di Lombok Timur yang belum membayar kewajibannya ke daerah .
Selain menyinggung soal pajak usaha, Ali Bin Dachlan juga sempat menyinggung PAD yang dihasilkan dari pajak reklame, bagian pajak sangat lemah capainnya, tidak sesuai dengan harapan bapak bupati.
“Semua itu temuan dari BPKP dan semuanya riil, PAD dari pajak reklame dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 ini bukan meningkat,” terangnya
Ali BD juga menilai bahwa SKPD-SKPD yang ada, ternyata masih banyak yang tidak mengerti apa itu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), karena SKPD yang ada tidak pernah membicarakan pendapatannya, yang paling sering dibicarakan adalah hanya belanja saja,
“ apa yang di belanjakan kalau pendapatan tidak ada, karena sampai saat ini semua dinas tidak tercapai target PAD nya” gelitik Ali BD di hadapan para bawahannya
Selain itu Ali BD juga menduga adanya SKPD atau dinas yang sengaja membiarkan semua program tidak tercapai dengan tujuan mensabotase kepemimpinan Ali BD.(ari)