Tak Ada Biaya, Balita Penderita Hidrosefalus Tak Bisa Dioprasi

HEDROSEPALUS : Hajri, bayi yang baru berusia Tiga bulan ini menderita Hedrosepalus, kini belum bisa dioperasi lantaran tidak ada biaya. (Photo : Muhammad Haeruddin)
HIDROSEFALUS : Hajri, bayi yang baru berusia Tiga bulan ini menderita Hidrosefalus, kini belum bisa dioperasi lantaran tidak ada biaya. (Photo : Muhammad Haeruddin)

Seorang balita berumur Tiga bulan asal lingkungan Sawing Desa Majidi Kecamatan Selong mengidap penyakit hidrosefalus. Kini balita tersebut terancam tak bisa dioperasi lantaran tidak ada biaya.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Keadaan bayi malang bernama Hajri pasangan Fathurrahman dan Muslihatun itu kini trkulai lemas ditempat tidur dengan kondidi kepala semakin membesar setiap harinya.

Muslihatun, ibu balita penderita Hidrosefalus itu dikediamannya, Rabu (08/07/2015) pada corong rakyat menuturkan, bahwa ia pernah membawa anaknya itu untuk diperikas di RSUD Raden Soejono Selong dan dirujuk ke RSUP Mataram, namun karena keterbatasan alat, oleh dokter setempat menyarankannya untuk membawa anaknya itu ke RSU Sanglah Bali.

“Kami disarankan untuk membawa anak kami di RSU Sanglah Bali untuk dioperasi, tapi kami tidak punya uang,” ujar Muslihatun semabri membelai anaknya.

Diketahui, orang tua bayi malang tersebut tergolong keluarga miskin, yang mana ibunya tidak memiliki pekerjaan sedangkan ayahnya hanyalah seorang kuli bangunan.

“Jangankan biaya operasi dan transportasi ke Bali, untuk biaya makan saja kami pas-pasan,” tandas Muslihatun sembari meneteskan airmata.

Untuk kesembuhan anaknya itu, ia berharap uluran tangan para dermawan untuk membantu biaya operasi dan pengobatan anaknya itu.

Sementara itu,Lurah Majidi, Sukarma saat dikonfirmasi corongrakyat terkait persoalan yang menimpa warganya itu, di ruang kerjanya mengungkapkan keperihatinanya terhadap kejadian yang menimpa salah satu warganya itu. Dan karenanya ia berjanji akan mencoba untuk  menghubungi pihak Badan Amil Zakat Infak dan Shadaqah Daerah (Bazisda) Lombok Timur untuk meminta bantuan.

”Atas nama pemerintah kelurahan, saya akan usahakan mencarikan dia bantuan untuk biaya pengobatan di Bazisda dan semoga saja Bupati juga bisa membantu,’’  tandas Sukarma.

Selain itu, Ketua Bazisda Lombok Timur, H Rawitah saat ditemui dikantornya mengungkapkan  kesediaanya memberikan bantuan biaya operasi dan berobat untuk Hajri.

“Kami akan membantu, namun sebelumnya kami minta ada pihak yang mengajukan permohonan bantuan ,baik itu dari desa/ kelurahan ataupun yang bersangkutan untuk biyaya operasi dengan membawa surat keterangan tidak mampu dari desa/kelurahan dan surat rujukan dari Puskesmas atau RSU yang menanganinya,’’ jelas Rawitah. (her)