
Lombok Timur, Corong Rakyat – Mengingat sampai d saat ini persoalan atas pewakafan aset lahan Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Bhakti Labuhan Haji dirasa oleh masyarakat sampai dengan saat ini belum menemukan titik temu, persoalan pewakafan tersebut masih terus diperdebatkan oleh masyarakat dan Desa.
Kades Labuhan Haji beserta Kadus dan Tokoh Masyarakat, dalam waktu dekat berencana akan mendatangi gedung dewan untuk menggelar hearing, hal tersebut mereka lakukan dalam rangka memperjelas status pewakafan aset KUD Karya Bhakti Labuhan Haji yang akan dipakai oleh bazda mendirikan Rumah sakit Islam .
Ditegaskan oleh Kepala Desa Labuhan Haji Saprudin. SE., saat ditemui wartawan di ruang kerjanya Senin 09/11/2015) bahwa dalam waktu dekat ini, surat rencana hearing ke DPRD dalam rangka memperjelas aset lahan KUD Karya Bhkti Labuhan Haji tersebut, akan ia upayakan secepatnya bisa masuk kesemua pihak terkait, saat ini surat tersebut tengah kita ketik jelas kades Lab haji Saprudin.
Sementara disisi lain, Ketua Forum Kepala Dusun Wilayah Desa Labuhan Haji Maezadin. SH., memberikan pernyataan penolakan tegasnya atas rencana pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang ingin membangunan Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) di Labuhan Haji.
“Kalau begitu modelnya, saya selaku ketua forum kadus diwilayah Labuhan Haji menolak dengan tegas rencana pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang ingin membangun Yayasan Rumah Sakit Islam di Labuhan Haji,” kata Maezadin
Adapun dasar lain atas penolakan Maezadin tersebut, ia sangat tidak setuju dengan adanya pernyataan kata setuju secara sepihak yang telah dilayangkan oleh ketua LSM yang ada di Labuhan haji dan BPD kepada pemerintah daerah, sementara persoalan soal aset KUD tersebut masih terus diperdebatkan alias belum ada titik temu hingga saat ini,
“ itu juga menjadi dasar lain saya menolak rencana pemerintah tersebut”,ucap nya. (Ari)