Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan, FMN Tuntut Janji Politik Jokowi- JK

Demonstrasi FMN di Perempatan Taman Selong
Demonstrasi FMN di Perempatan Taman Selong

Lombok Timur, Corong Rakyat – Dalam rangka memperingati satu tahun pemerintahan Jokowi JK berkuasa di Indonesia yang di lantik pada  20 oktober2014, puluhan mahasiswa dari From Mahasiswa Nasional (FMN) Lombok Timur menggelar aksi mimbar bebas yang di pusatkan di perempatan pahlawan Lombok Timur pada hari Selasa 20/10/2015.

Aksi mimbar bebas tersebut di lakukan sebagai bentuk evaluasi kebijakan- kebijakan  Jokowi JK yang sudah memimpin Indonesia selama satu tahun, namun di anggap belum mampu merealisasikan janji- janji politik yang telah di utarakan ketika kampanye seperti  program nawacita Jokowi JK yaitu Reforma Agraria yang di anggap hanyalah sebuah ilusi

Alfian selaku koordinator umum dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa kepemimpinan Jokowi JK tidak pernah melahirkan kebijakan nyata yang pro rakyat malah di anggap kepemimpinan Jokowi JK  semakin masiv melakukan penindasan, karna di anggap membuka ruang selebar- lebarnya kepada para investor asing dan bukan membela kepentingan rakyat

“kepemimpinan Jokowi JK  tidak pernah melahirkan kebijakan nyata yang pro terhadap rakyat malah justru sebaliknya menindas rakyat dengan memberi ruang selebar- lebarnya bagi para investor asing untuk menguasai negeri ini dan tidak membela kepentingan  rakyat” ungkapnya

Di tambahkannya bahwa pembangunan infrastruktur yang di galakkan oleh Jokowi  JK dengan nilai Rp 5.519,4 triliun hanya di tujukan untuk memberikan efisiensi dan efektifitas bisnis bagi para investor di Indonesia, karna hakekatnya mereka membutuhkan pembangunan yang mampu mengkoneksikan dan memperlancar jangkauan sirkulasi  kapitalnya yang akan memberikan keuntungan  yang besar bagi kaum kapital, seperti kepentingan imfrealisme amerika serikat yang begitu besar di Indonesia

FMN juga menyinggung masalah pendidikan yang di canangkan Jokowi JK yang masih menerapkan kebijakan komersialisasi, liberalisasi, dan peripatisasi yang menjadikan pendidikan di indonesia sebagai barang dagangan, karna dianggap rata- rata kenaikan biaya pendidikan berkisar mulai 5.000.000 sampai 20 juta persemester

Dalam aksi tersebut, massa dari FMN menuntut tujuh tuntutan di  antaranya, realisasikan wajib belajar 12 Tahun dan turunkan biaya kuliah, tolak pembangunan mega proyek infrastruktur yang bersandarkan investasi dan utang, tolak program bela negara melalui pendidikan wajib militer, hentikan asap dan tangani asap secara maksimal, cabut ijin perusahan pembakar lahan, tolak RPP pengupahan 5 tahun sekali dan jalankan Land Reform Sejati.

Aksi yang di mulai sekitar jam 04.00 sore ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan selesai berorasi selama kurang lebih satu jam setengah, massa aksi membubarkan diri dengan damai. (Met)