Realisme, Materialisme dan Wajah Baru Globalisasi

Opini|| Para pemimpin Brasil, Rusia, India, China dan South Afrika (BRICS), bertemu. Mereka menyamakan persepsi bahwa sudah saatnya Tatanan Dunia diatur kembali. Hegemoni Amerika dan sekutu tradisionalnya, dengan berbagai institusi ekonomi global yang mendukungnya, sudah saatnya di challenges.

Mata uang Dollar yang berjaya sekian dekade, sebagai mata uang tunggal yang menghegemoni perdagangan saatnya dihentikan.

Suhu politik ekonomi praktis langsung memanas, memantik konflik di sejumlah kawasan.

Pemimpin Amerika yang selalu realistis cenderung pragmatis membuka pintu negosiasi bagi siapa saja yang masih mau patuh dalam kendalinya. Sebaliknya akan menggebuk siapa saja yang tidak patuh.

Biden yang sudah sepuh, sakit-sakitan harus menahan derita, memutar otak mengatasi agresivitas para pemimpin BRICS.

Ukrania dibekali senjata, untuk melawan Putin. Tokoh utama penggerak BRICS. Netanyahu, koboi Washington di Timur Tengah di modali mengamuk, mengacaukan perhatian, untuk memberikan daya tekan bagi Amerika mengeencankan cengkeramannya di Timur Tengah.

Iran membaca peluang di tengah konflik yang kian memanas. Memanfaatkan peran Rusia-Ukrania untuk unjuk kemampuan dalam memproduksi alutista canggih. Menjadikan proxy-proxy mereka di Yaman, Libanon dan Suriah untuk memerkan kekuatan.

Trump terpilih menggantikan Biden. Tokoh yang tidak punya ideologi politik itu, hanya punya satu kata; _make American great again_. Intinya cuma satu, apa pun akan dilakukan untuk mengembalikan hegemoni Amerika.

Realitas berkata lain saat naik kembali ke tampuk pimpinan di Gedung Putih. Utang pemerintahan federal menggunung, inefisiensi begitu besar, ancaman resesi setiap saat menghantui.

Tokoh gaek, yang temperamental ini, cendrung ilusif, namun pandai memilih kata untuk bernegosiasi.

Tidak ada yang tidak bisa dia negosiasikan. Dan karena itu setiap perkataannya harus dipahami sebagai ‘tidak mengikat”.

Meskipun perkataannya tidak dapat dibantah, tapi anda bisa mengubah sikap politiknya dengan membawa angka yang cocok untuknya. Bisa di nego. Itulah intinya.

Untuk mengajak bernegosiasi kebijakan tarif di umumkan. Setelah jelas respon global, tarif di tunda pemberlakuannya bagi yang membuka diri untuk negosiasi. Intinya Trump ingin mengembalikan dollar sebagai alat tukar dalam transaksi bisnis. Gak boleh ada yang lain.

Untuk China yang coba-coba mengajukan Yuan sebagai pesaing dollar, ia kenakan tarif tinggi. Juga karena secara nyata China adalah salah satu motor dari BRICS.

Agar nampak serius, negara Nato bahkan anggota G7 di hantam juga. Meskipun nampaknya itu cuman “omon-omon”, namun tidak sedikit pemimpin negara Nato yang salah respons. Kanada salah satunya.

Dengan Iran, Trump ingin negosiasi Nuklir. Iran boleh mengembangkan senjata nuklir tapi harus berteman dengan Amerika, jangan lagi berteman dengan China dan Rusia. Jangan lagi mensuport proxy-proxy di Yaman yang selalu menggangu kapal dagang di laut merah. Jangan lagi mensuport Hamas yang mengganggu Israel.

Negosiasi dengan Iran juga peringatan supaya MBS jangan masuk BRICS, jangan menggunakan transaksi minyak tidak pakai dollar Amerika.

Tentu saja, sikap Trump itu akan terbaca sebagai sinyal bahwa Amerika telah menyadari betapa posisi mereka dalam berhadapan dengan BRICS demikian susah.

Disisi lain, para pemimpin utama BRICS tentu akan semakin yakin bahwa upaya mereka menghadirkan tata dunia baru dalam perekonomian global makin mendekati kenyataan.

Perang dagang, dengan demikian akan terus berlanjut dan bisa jadi akan memasuki fase hingga ke pengerahan militer.

Tapi untuk sampai kepada perang dunia ketiga, kecil kemungkinan selagi Amerika masih di tangan Trump. Trump orang realistis, berlatar belakang business man, bukan militer.

So….Multipolar dalam pola hubungan internasional, dinamika perubahan yang cepat, seharusnya disikapi dengan kepala dingin, pikiran yang tenang, pengukuran skala yang terus-menerus, ketepatan momentum dalam mengambil keputusan.

Dan kepada para nitizen yang tidak paham persoalan yang sedang terjadi. Nonton saja, nikmati apa yang bisa anda nikmati. Gak usah serius apalagi berantem di medsos.

Apa yang sedang terjadi tidak lebih dan tidak kurang adalah pertempuran orang-orang rakus akan harta benda.

Bacalah surah AT-Takatsur dalam Al-Qur’an. (Tulisan di Publikasi atas ijin Penulis)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *