Lotim- Dalam suasana penuh khidmat dan kehangatan ukhuwah, masyarakat Dusun Kroya, Desa Bagik Payung Timur, berkumpul di Masjid Al-Anshorin untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an, Senin malam (17/3). Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting bagi jamaah untuk meningkatkan keimanan, mempererat persaudaraan, dan merenungi makna Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Acara dimulai selepas shalat Isya dan tarawih berjamaah, dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat desa, para pemuda, serta ratusan jamaah dari berbagai dusun sekitar. Turut hadir Kepala Desa Bagik Payung Timur, yang memberikan sambutan sekaligus menyampaikan rencana pembangunan desa ke depan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara keagamaan yang berjalan lancar dan penuh kekhidmatan. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga semangat Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah dan menjauhi hal-hal yang mengganggu kekhusyukan bulan suci. Secara khusus, beliau berpesan kepada para pemuda untuk tidak menyalakan petasan atau melakukan aktivitas yang mengganggu kenyamanan masyarakat. “Mari kita jaga suasana Ramadhan ini tetap kondusif, agar ibadah kita semakin khusyuk dan penuh berkah,” ucapnya.
Lebih jauh, ia memaparkan rencana pemerintah desa dalam mengembangkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai langkah awal menuju kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satu program yang akan diinisiasi adalah usaha peternakan ayam petelur, yang diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, khususnya para pemuda. “Insya Allah, dengan doa dan dukungan seluruh warga, BUMDes akan menjadi motor penggerak ekonomi desa kita,” ungkapnya optimis.
Usai sambutan Kepala Desa, acara dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustaz Nasirudian, S.Pd.I. Dalam tausiyahnya, beliau menyoroti fenomena yang kerap terjadi di penghujung bulan Ramadhan, yaitu berkurangnya jamaah shalat tarawih. “Salah satu penyakit rutin di akhir Ramadhan adalah saf shalat tarawih yang semakin maju. Ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu kita menganggap Ramadhan sebagai bulan biasa saja, lemahnya iman, serta rasa malas yang menguasai diri,” jelasnya.
Beliau mengingatkan pentingnya menjaga semangat hingga akhir Ramadhan, karena pahala yang dijanjikan Allah SWT di penghujung bulan suci ini begitu besar. “Jangan sia-siakan kesempatan emas di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Allah janjikan pahala berlipat ganda, bahkan ada malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan,” tegasnya.
Puncak acara diisi oleh tausiyah Nuzulul Qur’an yang disampaikan oleh Ustaz Ridwan, L.C. Dalam pembukaannya, beliau mengajak seluruh jamaah untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Dengan lantunan ayat Al-Qur’an dan doa, beliau mengingatkan jamaah akan kemuliaan malam diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk dan cahaya bagi umat manusia.
“Al-Qur’an adalah cahaya penerang di tengah gelapnya kehidupan, penuntun bagi mereka yang bertakwa,” ujar Ustaz Ridwan. Ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momentum Nuzulul Qur’an ini sebagai ajang memperbaiki diri, memperbanyak membaca, mengkaji, serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutip surah Al-Baqarah ayat 185, beliau menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, yang menjadi petunjuk bagi manusia, sekaligus pembeda antara yang haq dan yang batil. “Syahrul Ramadhan alladzi unzila fihil Qur’an hudan linnas wa bayyinatin minal huda wal furqan,” bacanya dengan penuh penghayatan.
Ustaz Ridwan juga menekankan pentingnya mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kepedulian sosial di bulan Ramadhan. Ia mengajak jamaah untuk berbagi kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan, serta saling menguatkan di tengah berbagai tantangan kehidupan. “Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai ladang amal. Ulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dengan itu, insya Allah keberkahan Ramadhan akan melimpah dalam hidup kita,” ajaknya.
Acara Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Anshorin Kroya ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan, kesehatan, dan keistiqamahan dalam menjalani sisa bulan Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan amal kebaikan.
Dengan semangat kebersamaan dan kekhusyukan, masyarakat Dusun Kroya berharap agar peringatan Nuzulul Qur’an ini menjadi titik awal kebangkitan spiritual dan sosial mereka. Tak hanya meningkatkan kualitas ibadah, tapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi desa.