
Lombok Utara, corongrakyat.co.id – Sopir jasa penyeberangan antar gili di wilayah perairan wisata Teluk Nare Lombok Utara NTB menemukan sesosok mayat tanpa indentitas ,(Selasa,03/02/2015). Warga sekitar menduga mayat tersebut seorang wisatawan yang berasal dari Brazil yang di kabarkan hilang saat berenang lima hari yang lalu. Menurut keterangan salah seorang penyidik Polres Kabupaten lombok utara (KLU) mayat MR X di temukan pagi sekitar jam 09-30 Wita oleh sopir kapal Bootdi wilayah perairan Teluk Nare .
Dari lokasi ditemukannya mayat Mr X tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi , kemudian d bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB. Dan pada waktu yang bersamaan , empat warga negera Brazil tiba di Rumah Sakit Bhayangkara , kedatangan mereka untuk memastikan apakah memang benar yang meninggal tersebut warga negara Brazil atau bukan.
Mayat dengan kelamin laki-laki tersebut ketika di temukan sudah rusak, seluruh bagian badan sudah kaku, namun untuk memastikan apakah mayat tersebut adalah warga Negara Brazil, ke empat orang WNA meminta tolong kepada pihak forensic untuk dapat mereka lihat mayat tersebut saat di ruang outopsi.
Tak lama berselang ke empat WNA itu keluar dengan wajah lega , mayat MR X yang mereka duga adalah mayat Fernando Viera Campelo (24 th) asal Brazil yang mereka cari, mereka sudah meyakini bahwa mayat tersebut bukanlah teman mereka.
Humas Rumah Sakit Bhayangkara AKP I wayan redana menjelaskan bahwa tidak mudah menyimpulkan apakah itu benar keluarganya atau bukan, kondisi mayat tidak bisa dikenali, seluruh badan sudah mengelupas , mayat di prediksikan tenggelam selama 3 sampai 4 hari di laut.
“ Menurut mereka itu bukan keluarganya, mengapa mereka yakin sekali ,memang belum bisa di pastikan , namun bisa jadi yang mereka duga mayat MR X adalah teman atau keluarga mereka, karena mayat MR X sudah tidak bisa dikenali lagi,” jelas wayan Redana
Terkait penanganan dan Identitas mayat tersebut pihak Rumah sakit Bhayangkara masih menunggu koordinasi dari pihak kepolisian , jika ada permintaan visum atau outopsi sebagai petunjuk maka pihak rumah Sakit Bhayangkara akan melakukannya.
“ Kita tunggu permintaan autopsi atau Visum baru kita laksanakan, hal ini untuk membantu pihak kepolisian dalam menyelidiki perkara atau kasus,” tambah I wayan Redana.(cr-lia)