
Mataram, Corong Rakyat– Manajemen “hati’ serta kemampuan untuk membangun hubungan komunikasi dengan lingkungan sekolah baik guru, orang tua bahkan siswa menjadi salah satu cara Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Mataram dalam meningkatkan hubungan emosional dengan keluarga sekolah. Demikian disebutkan Kepala SMPN I Kota Mataram Jufni, saat ditemui Corong Rakyat di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Disebutkannya bahwa prinsip Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan itu berlangsung pada tiga lingkungan yaitu lingkungan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Artinya pendidikan tidak akan berhasil, kalau ketiga komponen itu tidak saling bekerjasama secara harmonis. Kaufman menyebutkan patner/mitra pendidikan tidak hanya terdiri dari guru dan siswa saja, tetapi juga para orang tua/masyarakat.
Dengan demikian jelaslah bahwa lembaga pendidikan bukanlah lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan putra-putra bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan meningkatkan segala upaya untuk memajukan sekolah.
Hal ini dapat tercipta apabila lembaga pendidikan mau membuka diri dan menjelaskan kepada masyarakat tentang pada bagaimana masyarakat dapat berperan dalam upaya membantu sekolah/lembaga pendidikan memajukan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
“Kita terus berusaha melakukan pendekatan dari hati kehati dengan tiga unsur tersebut,” ungkap pria yang juga mahir bermain musik.
Kepala SMPN 1 Mataram itu juga menyebutkan bahwa tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-manusia yang cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan spiritual. Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya.
Dengan alasan itu pula, Kepala SMPN 1 Mataram terus mendorong agar para guru terus memotivasi siswanya agar terbiasa bertanya, karena hal itu penting bagi perkembangan kepribadian dan penambah pengetahuan. Dan sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru harus selalu mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri siswanya. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk sikap mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan. (Afif).