Ketua DPRD Lombok Timur Harapkan Pemda dan Instansi Terkait Lakukan Riset Terkait seks Bebas

Adanya pernyataan Ketua DPRD Lombok Timur yang mengatakan bahwa pelajar dan mahasiswi banyak yang tidak perawan, hal tersebut berdasarkan survey Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, mendapat banyak tanggapan dari tokoh masyarakat. inilah tanggapan balik Ketua DPRD Lombok Timur.

Ketua DPRD Kabuapten Lombok Timur H Khairul Rizal ST saat di konfirmasi Wartawan Corong Rakyat di ruang kerjanya
Ketua DPRD Kabuapten Lombok Timur H Khairul Rizal ST saat di konfirmasi Wartawan Corong Rakyat di ruang kerjanya

Lombok Timur, Corong Rakyat – Pro dan Kontra terkait pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur H.Khairul Rizal ST di berbagai media di gumi Patuh Karya ini beberapa hari yang lalu dan banyak mendapat tanggapan dari berbagai kalangan diantaranya Kakanmenag Kabupaten Lombok Timur dan beberapa tokoh LSM.

Tanggapan dari berbagai pihak tersebut mendapat respon lagi dari Ketua DPRD Lombok Timur, Saat dikonfirmasi wartawan Corong Rakyat diruang kerjanya, Senin (14/09/2015) mengemukakan pernyataannya yang menimbulkan kontroversi semua kalangan, ia menegaskan bahwa Statemen yang dihembuskannya ke awak media akhir-akhir ini bukan sebuah asumsi tapi hasil survey dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang bekerjasama dengan kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah melakukan Survey di 10 Kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Mataram. Terkait seks bebas dikalangan pelajar SMP dan SMA dari hasil survey tersebut dikemukakan bahwa 60% dari Pelajar tersebut telah melakukan hubungan diluar nikah, Hasil tersebut diperkuat dengan survey yang dilakukan oleh Universitas Mataram (Unram)yang menyatakan dari kalangan Pelajar dan Mahasiswa 40% dari mereka telah melakukan hubungan diluar nikah.

“Saya tidak pernah mengatakan wilayah Lombok Timur, tapi kenapa tidak kita harus antisipasi bahkan dibeberapa daerah melakukan survey di Kabupaten masing-masing, melihat kondisi Lombok Timur saya mendorong Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah Lombok Timur terutama beberapa instansi yang sangat berperan diantaranya Dikpora, Dinas Kesehatan, BKKBN untuk bersinergi dengan Kementerian Agama untuk melakukan penelitian (riset) terhadap anak-anak pelajar, untuk mendiagnosa para peserta didik untuk meminimalisir sekecil mungkin seks bebas dikalangan pelajar, jika sudah di survey maka pemerintah akan mengetahui faktor-faktor penyebab seks bebas itu terjadi, sehingga kedepan bisa melakukan tindakan preventif terhadap dampak dari pergaulan bebas tersebut serta mencari solusi,” ungkapnya.

Ketua DPRD Lotim menghimbau khususnya Pemerintah Daerah melalui instansi terkait untuk berperilaku seperti seorang “Dokter Spesialis”, dalam praktiknya sebelum memberikan obat kepada pasien pasti melakukan diagnosa terlebih dahulu baru memberikan obat kepada pasien tersebut, dalam hal ini cara mendiagnosa adalah dengan melakukan kajian penelitian dengan mengetahui faktanya, penyebabnya serta membuat program sehingga bisa diminimalisir dan menurutnya hingga sampai saat ini belum ada tindakan seperti itu. ini merupakan tanggung jawab bersama, lebih-lebih Kabupaten Lombok Timur yang dikenal dengan daerah yang bernuansa religius bukan hanya sekedar slogan. Menurut H. Khairul Rizal jangan menggunakan asumsi tapi penelitian secara ilmiah dengan melihat fakta yang ada, pemerintah harus peka dan menanggapi serius kondisi Lombok Timur khususnya seks diluar nikah, terutama dikalangan para pelajar dan mendorong Pemerintah untuk menganggarkan riset tersebut untuk pencegahan serta menghindari dampak yang ditimbulkan diantaranya penyakit kelamin dan lain sebagainya, lebih-lebih merusak mental generasi muda yang menyebabkan bobroknya moral dan akhlaq.

“Pencegahan sedini mungkin jauh lebih baik untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan, kalau bukan kita siapa lagi,” ungkap orang nomer satu di Lembaga Legislatif Lombok Timur mengakhiri komentarnya. (jon)