Dispar NTB Bersiap, 3 Juta Wistawan Tahun 2016

Kadisbudpar NTB  HL Moh  Faozal
Kadisbudpar NTB HL Moh Faozal

Mataram, Corong Rakyat – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB HL Moh  Faozal meyakini kunjungan wisatawan ke NTB akan terus mengalami peningkatan, mulai dari  2 juta pada tahun 2015 dan 3 juta pada tahun 2016. Keyakinan tersbeut disampaikan Kadis pariwisata NTB itu dalam  dalam  jumpa pers capaian kinerja tahun 2015, Jumat (11/12).

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestic maupun mancanegara tersebut bukan tanpa gambaran yang jelas. Namun pihak Dispar NTB mengaku telah melakukan berbagai langkah untuk terus meningkatkan tingkat kunjungan wisata ke NTB.

“Kita telah melakukan promosi ke sejumlah negara. Kita sudah membuat kalendar kegiatan pada tahun 2016, memperbanyak maskapai dan lebih gencar melakukan promosi. Untuk tahun 2016, anggaran promosi kita juga 30 persen dari anggaran yang dimiliki Disbudpar,” bebernya.

Ditambahkan Faozal, sejumlah negara yang hingga saat ini masih potensial seperti Singapura, Malaysia, Australis hingga negara-negara di Timur Tengah.

“ Walaupun kita masih membidik pasar Asia namun Negara Timur Tengah dan Australia sangat potensial, kita berharap maskapai penerbangan terutama Garuda Indonesia mendukung,” ujarnya.

Dihadapan wartawan Faozal juga menyebutkan,  selain tingkat kunjungan wisatawan itu, NTB juga meraih penghargaan tingkat dunia, yakni World’s Best Halal Tourism Destination atau destinasi wisata halal terbaik dunia dan World’s Best Halal Honeymoon Destination atau destinasi wisata halal untuk bulan madu terbaik dunia  dalam ajang The World Halal Travel Summit (WHTS) & Exhibition 2015 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

“Tahun 2016 kita juga punya Perda (Peraturan Daerah) Wisata halal, tapi tidak ada ketentuan disana, mana-mana yang akan jadi lokasi wisata halal,” sebutnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, H Husni Fahri, berharap agar hotel-hotel yang ada di NTB menggunakan produk-produk local, karena dengan penggunaan produk lokal tersebut akan sangat membantu perekonomian masyarakat.

“Jumlah hotel berbintang di NTB mencapai 50 lebih dan hotel melati 800 lebih. sayangnya hanya beberapa hotel saja yang menggunakan produk lokal masyarakat NTB,” ujarnya.

Menurut Husni, sampai saat ini produk lokal NTB belum bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Seringkali produk-produk lokal keteteran dari serangan produk luar yang masuk ke NTB. Berbagai upaya telah dilakukan, namun diakuinya belum maksimal. Apalagi menjelang MEA hanya beberapa saja produk NTB yang mampu bersaing, bahkan sampai ekspor ke luar negeri. Sementara yang lainnya untuk mendapatkan gairah pasar saja merasa cukup kesulitan.

“Kedepannya kita harus lebih gigih terutama dalam mengurus HAKI maupun kemasannya, sehingga produk-produk kita bisa bersaing,” sebutnya. (Afif)