oleh

Catatan Prestasi SUKMA dan Alasan Programnya Harus Dilanjutkan RAMAH

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan infrastruktur  jalan merupakan capaian yang sangat luar biasa selama lima tahun Bupati dan Wakil Bupati HM. Sukiman Azmy – H. Rumaksi (SUKMA) memimpin Lombok Timur. Capaian di bidang kesehatan ini menjadi indikator utama mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur ke peringkat 7.

Pembenahan fisik di bidang kesehatan dilakukan secara masif dan terstruktur selama kepemimpinan SUKMA. Hal tersebut   bertujuan untuk mendekatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat Lombok Timur.

Peningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan dibuktikan dengan dibangunnya rumah sakit baru. Jumlah puskemas di Lombok Timur juga bertambah. Total 36 Puskesmas yang tersebar di semua kecamatan.

Untuk rumah sakit, selama lima tahun empat rumah sakit baru dibangun yaitu Rumah Sakit Lombok Timur di Labuhan Haji, Rumah Sakit Tipe D Keruak, Rumah Sakit Ibu dan Anak RSUD dr. Raden Soedjono Selong Rumah Sakit Pratama tipe D Suela.

Tahun ini juga sedang dibangun Rumah Sakit Masbagik. “ Untuk sekarang ini RSUD kita ada empat. Dari empat RSUD tersebut satu Tipe B yaitu RSUD dr. Raden Soedjono Selong, dua tipe D dan satu berstatus tipe D Pratama,” ungkap Kadis Kesehatan Lombok Timur Pathurrahman waktu itu.

RSUD dr. Raden Soedjono di masa kepemimpinan Sukma naik status dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B. Peningkatan status ini adalah bukti  keseriusan Sukma membenahi kualitas kesehatan. Untuk bisa  mendapatkan status tipe B tentunya tidak semudah membalik telapak tangan.  Tidak hanya kelengkapan SDM, namun juga harus didukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai.  Bahkan baru di masa pemerintah SUKMA RSUD Seodjono Selong yang sebelumnya tipe C bisa naik ke tipe B.

SUKMA juga fokus melakukan pembenahan layanan kesehatan di tingkat bawah baik itu Puskesmas, Polindes maupun Pustu.” Kalau untuk Puskesmas jumlahnya sudah 35. Tahun ini kembali dibangun Puskemas Sakra Timur,” imbuhnya.

Tahun 2018, pembangunan di bidang kesehatan langsung dihadapkan dengan berbagai bencana. Pertama yaitu bencana gempa yang telah menimbulkan berbagai kerusakan bahkan korban jiwa. Selesai gempa, kembali dihadapkan lagi dengan Pandemi Covid-19 yang mengharuskan Pemkab Lombok Timur menyusun ulang anggaran.

Meski demikian, pembangunan tetap bisa dilaksanakan mulai dari pembangunan Puskesmas dan rumah sakit, pembaharuan dan pembenahan  alat- alat medis,  maupun peningkatan kualitas SDM.

 “Kalau kita berbicara kesehatan, itu jelas arahnya kemana. Yang jelas selama kepemimpinan Sukiman-Rumaksi pelayanan kesehatan kita lebih berkualitas dibandingkan dengan sebelumnya,” terangnya

Ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan. Pertama, pembenahan kualitas sumber daya manusia. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana baik itu gedung, alat kesehatan termasuk juga peralatan medis lainnya. Dan ketiga, yang paling penting adalah mekanisme dan cara pelayanan yang diberikan ke masyarakat.

Saran dan prasarana yang telah dibangun itu bagian untuk mendekatkan dan mempercepat pelayanan ke masyarakat. Rumah sakit yang dibangun diharapkan bisa mengcover sesuai dengan wilayah tempatnya. Yang masih menjadi kendala adalah keterbatasan dokter spesialis. Karena syarat rumah sakit itu harus ada dokter spesialis.

“Ini menjadi pekerjaan dan kita akan terus berupaya untuk bisa mendatangkan dokter spesialis yang kita tempatkan di rumah sakit yang kita bangun. Terutama Rumah Sakit Masbagik,” ungkapnya.

Pencapaian lainnya adalah keberhasilan menekan angka stunting dan kasus kematian ibu dan anak (KIA). Kasus stunting di Lombok Timur mengalami  penurunan drastis. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Laporan  Gizi Masyarakat (EPLGM), tahun 2018 lalu kasus stunting Lombok Timur berada di angka 26, 45 persen, tahun 2019 turun menjadi 26,11 persen, tahun 2020 turun menjadi 21,07 persen, 2021 berada di angka 18,13 persen dan 2022 sampai September turun drastis di angka 17, 8 persen.

Bahkan keberhasilan Pemkab Lombok Timur  yang telah mampu secara signifikan menekan angka stunting ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Begitu pun dengan kasus kematian ibu dan anak yang juga terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

”Menangani stunting, kematian ibu dan bayi tidak cukup hanya oleh dinas kesehatan, tapi kerja sama semua pihak. Mulai dari kabupaten, kecamatan hingga ke desa. Itulah yang telah kita lakukan selama ini. Dan komitmen kita di Lombok Timur dengan semua pihak sangat kuat,” ungkapnya.

Sementara itu progres pembenahan infrastruktur terutama yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur selama 5 tahun SUKMA sangat menggembirakan.

Khususnya berkaitan dengan perbaikan dan pembangunan ruas jalan kabupaten yang merata di  semua wilayah Lombok Timur. Pembangunan infrastruktur jalan merupakan bagian skala prioritas dalam mewujudkan  visi dan misi  pemerintahan SUKMA yaitu jalan mulus sepanjang jalur.

Berdasarkan data Dinas PUPR Lombok Timur memiliki ruas jalan kabupaten sepanjang 1.018 kilometer. Tiap tahun kondisi jalan mantap kabupaten yang telah diperbaiki dan dikerjakan selama pemerintahan SUKMA meningkat signifikan yaitu sudah mencapai angka 82 persen.

Peningkatan jalan mantap di tahun 2020 memang sempat mengalami kendala disebabkan karena Pandemi Covid-19. Namun di tahun 2022 ini peningkatan kapasitas kualitas  ruas jalan kabupaten ini  ungkapnya  makin digenjot. Dimana untuk tahun 2022 ini ruas jalan yang di hot mix yaitu dengan panjang kurang lebih 90 kilometer lebih.

”Pembangunan infrastruktur kemantapan jalan yang sudah mencapai 82 persen di berbagai pelosok daerah di Lombok Timur. Meski masih tersisa sekitar 18 persen yang belum dihotmix. Pembangunan jalan yang lebih bagus ini bagian dari hajat hidup orang banyak,” kata Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy saat itu.

Salah satu contoh yang masih butuh penanganan jalan lebih baik diantaranya ruas jalan Paok Motong ke Kotaraja hingga ke Pringga Jurang. Penanganan ruas jalan ini relatif butuh perbaikan. ” Ini masih belum terpenuhi walaupun secara umum ada peningkatan infrastruktur jalan dari tahun ke tahun. Bagi saya ini sudah lumayan,” imbuhnya.

Meski harapan masyarakat ada yang belum diwujudkan, tapi banyak yang sudah terpenuhi. Karenanya, Bupati Sukiman berharap, pada APBD 2024 mendatang ini semua harapan masyarakat dapat dipenuhi.

Tapi, patut diingat bahwa dalam APBD 2024 ada biaya anggaran Pilkada yang nilainya relatif lebih besar. Kemungkinan besar pula harapan itu belum bisa terpenuhi ketika terobsesi untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, adil dalam sejahtera, sejahtera dalam keadilan dan keamanan. “Pasti ada item-item anggaran yang dikorbankan,” ungkapnya

Untuk itu Sukiman meminta kepada Penjabat Bupati Lombok Timur nantinya dapat melanjutkan program visi dan misi yang telah digariskan dalam RPJMD Lotim. Hanya Penjabat Bupati Lotim yang memahami seluk beluk pengelolaan APBD dan Lombok Timur secara utuh  yang dapat melanjutkan seluruh program kepemimpinan sebelumnya.

”Penjabat yang tahu seluk beluk Lombok Timur  inilah yang bisa melanjutkannya. Dia tahu utang yang belum terbayar, tahu ruas jalan yang harus diaspal, air minum yang belum bisa dipenuhi masyarakat,” pungkasnya. (**)