May Day Berbagai Elemen Suarakan Suara Buruh

FRONT PERJUANGAN RAKYAT (FPR) Lombok Timur, mengadakan aksi unjuk rasa dan aksi teatrical menyambut hari buruh sedunia
FRONT PERJUANGAN RAKYAT (FPR) Lombok Timur, mengadakan aksi unjuk rasa dan aksi teatrical menyambut hari buruh sedunia

Lombok Timur,corongrakyat.co.id – Hiruk pikuk gejolak demonstran terdengar hampir diseluruh belahan persada yang melakukan aksi May Day tanggal 1 Mei yang dikenal dengan hari buruh sedunia, baik dari kalangan buruh dan mahasiswa. Beberapa gabungan mahasiswa dari beberapa Universitas swasta di  Lombok Timur seperti FMN,KPSPM,AGRA,HMPS PBSI,HMPS SOSIOLOGI,PPM NTT yang tergabung dalam FRONT PERJUANGAN RAKYAT (FPR) Lombok Timur, mengadakan aksi unjuk rasa dan aksi teatrical menyambut hari buruh sedunia yang merupakan momentum besar kebangkitan perlawanan buruh dalam menuntut kehidupan yang lebih baik terhadap sistem kapitalisme dan liberaslime.

Beberapa tuntutan  yang disuarakan FPR dalam orasinya di jln TGH.Abdul Majid Selong pada (Jumat,01/05/2015), yang dalam aksi mereka tidak lepas dari pengawalan ketat aparat Kepolisian Resort Lombok Timur. Terkait kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kenaikan harga BBM, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), dan pemotongan subsidi yang semakin membuat buruh jauh dari kehidupan yang layak “ibarat panggang jauh dari api” khususnya Lombok Timur. Lotim dimana masyarakatnya terdiri dari 43% adalah petani, menurut data statistik 68% dari 434.551 anak usia sekolah tidak bisa mengenyam pendidikan, terlebih lagi terkait biaya hidup yang semakin mahal terutama dalam bidang pendidikan sangat ironi dengan julukan negeri kita yang “gemah ripah loh jenawi” tegas Koordinator Aksi FPR. Dalam aksi Damai yang di gelar FPR juga menghimbau pemuda mahasiswa dan rakyat untuk bersatu menyuarakan dan menolak adanya imprealisme dan Neo Liberalisme didalam negeri sendiri, mereka dengan tegas menyuarakan enam tuntutan antara lain: penghapusan sistem kerja outsorching, Perluasan lapangan pekerjaan, upah yang layak dan jaminan kesejahteraan, Stop liberalisasi, komersialisasi,  dan privatisasi pendidikan, dan cabut UU Perguruan Tinggi serta jalankan Land Reform Sejati.

Tak hanya FPR saja yang berdemo, LMND Lombok Timur juga (Senin, 04/05/2015) juga ikut aksi dengan tema yang sama, walaupun tidak bertepatan dengan hari buruh mereka tetap bersemangat menyuarakan nasib kaum buruh yang tertindas sampai saat ini.

LMND suarakan UMK di Lotim
LMND suarakan UMK di Lotim

Korlap LMND Romli dalam orasinya mengatakan bahwa sampai saat ini penghisapan juga dilakukan dalam bentuk lain seperti upah buruh yang sangat rendah, hal tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan hidup layak kaum buruh, upah minimum kabupaten (UMK) 2015 sebesar Rp.1.335.000 belum di patuhi oleh perusahaan, baik BUMD maupun swasta.

“Terbukti banyak gaji buruh dikabupaten Lombok Timur masih di bawah UMK,” tegas Korlap LMND.(cr-jo)